Wali Kota Bontang Kukuhkan Kelana, Langkah Inovatif Mitigasi Risiko Kebencanaan
Kelana merupakan kepanjangan dari Kelurahan Tangguh Bencana.
Kelana merupakan kepanjangan dari Kelurahan Tangguh Bencana.
Wali Kota Bontang Kukuhkan Kelana, Langkah Inovatif Mitigasi Risiko Kebencanaan
Wali Kota Bontang Basri Rase mengukuhkan Pengurus Kelurahan Tangguh Bencana (Kelana) di Stadion Bessai Berinta, Kamis (16/11). Dalam program ini, sedikitnya 499 Ketua RT masuk sebagai pengurus di masing-masing kelurahan.
Basri mengungkapkan, Kelana merupakan upaya konkret mereka dalam menghadapi risiko kebencanaan. “Pengukuhan Pengurus Kelana ini mencerminkan komitmen Kota Bontang, tidak hanya dalam menangani kebencanaan tetapi juga dalam mitigasi bencana di tingkat nasional dan internasional,” ungkapnya.
Selain itu, kegiatan tersebut tercipta karena prestasi BPBD Bontang dalam penanggulangan bencana, untuk itu Wali Kota Basri Rase dipercaya sebagai pembicara dalam pengelolaan kebencanaan, dan beberapa kali diundang ke luar negeri, sebagai pembicara.
-
Kegiatan apa yang sedang diselenggarakan di Bontang? Dalam sambutannya, dia menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta Barasaka yang akan mengikuti kegiatan pada 15-19 November 2023.
-
Apa itu Bon Kontan? Sembari menunggu dikeluarkannya alat tukar rupiah, maka pada saat itu diterbitkan Bon Kontan bernilai 100 dan 250 sebagai alat tukar.
-
Kapan Sunan Bonang wafat? Sunan Bonang lahir pada tahun 1465 M di Surabaya, dan wafat pada tahun 1525 di Tuban.
-
Kenapa pemusnahan barang bukti dilakukan di Bontang? Wali Kota Bontang Basri Rase menjelaskan, tujuan terpenting dari acara pemusnahan barang bukti ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat jika masih ada kejahatan yang mengancam.
-
Apa yang dilakukan Pemkot Bontang untuk UMKM di Bontang? Pemkot Bontang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Sosial UMKM
-
Apa yang dihancurkan oleh Kejari Bontang? Kejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11).
“Kemarin, di Korea Selatan, saya juga diundang sebagai pembicara. Mereka mengapresiasi Bontang yang dikenal kota industri dengan risiko berat namun berhasil mencapai zero insiden,” ujarnya.
Wali Kota meminta perbagai pengalaman dan pembelajaran dari setiap daerah diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri, tidak hanya selama bencana tetapi juga pasca bencana. Kelurahan Tangguh Bencana, yang baru saja dikukuhkan, memiliki tanggung jawab besar dalam menangani berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam, bencana lingkungan, bencana industri, bencana sosial, dan bencana manusia.
“Harapannya, Kelana ini dapat memberikan edukasi yang lebih baik terhadap lingkungan sekitarnya,” imbuhnya. Kota Bontang, sambungnya, punya potensi bencana industri dari beberapa perusahaan.
“Ketika kita tidak hati-hati semua bisa menimbulkan bencana. Alhamdulillah melalui kepala BPBD yang baru dengan waktu yang tidak begitu lama mampu mengukuhkan Pengurus Kelana,” ungkapnya.
Wali Kota menekankan pentingnya perhatian pada pelatihan, agar anggota Kelurahan benar-benar dapat memberikan edukasi efektif kepada teman-teman di lingkungan sekitar, minimal keluarga. “Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang berkebun untuk tidak melakukan pembakaran dalam menggarap lahan,” ujarnya.
Perwakilan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim Ivan Ramdhani sebagai Analisis Mitigasi dan Adaptasi Bencana Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kaltim memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kota Bontang dalam membentuk Kelurahan Tangguh Bencana. Kelana merupakan program pusat yakni Desa Tangguh Bencana.
“Kami apresiasi BPBD Bontang yang dalam waktu setahun berhasil membentuk Kelana. BPBD Bontang juga salah satu BPBD terbaik di Kaltim,” terangnya.
Diharapkan, Kelana ini tidak hanya berhenti pada pengukuhan saja, melainkan akan dilanjutkan dengan program-program berkesinambungan. “Kami juga berencana akan ada bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai bentuk dukungan dalam penanganan kebencanaandi Bontang,” jelasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Bontang Usman mengatakan Relawan Kelana diisi 499 anggota, semuanya merupakan perwakilan dari masing-masing RT di Bontang.
Relawan yang terpilih nantinya akan dilatih untuk bisa mensosialisasikan ke sesama warga. Setiap pengurus Kelana periode 2023-2028 akan menjadi pionir tanggap terhadap bencana. Setelah dikukuhkan mereka akan mengikuti pelatihan di Berbas Pantai untuk mengetahui dasar-dasar penanggulangan bencana.
- Pertamina Hulu Rokan Paparkan Inovasi Lahan Basah untuk Kelola Limbah Air di Gelaran COP28
- Dirut Pupuk Kaltim Beberkan Pentingnya Inovasi di Perusahaan, Berikut Rinciannya
- Makna Prabowo-Gibran Kerap Pakai Baju Warna Biru
- Wakil Wali Kota Pasuruan Harap Sosialisasi dan Bimtek Inovasi Daerah Lahirkan Ide dan Gagasan Baru