Wali kota Semarang bagikan 'kartu sakti' buat warga miskin
Widoyono mengatakan, dari 373.878 jiwa atau 21,49 persen penduduk di Semarang, sekitar 103.782 warga miskin dapat KSS.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi segera membagikan Kartu Semarang Sehat (KSS) saat peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada 19 November 2014. Peresmian program kartu sakti ini juga dihadiri pejabat di lingkungan SKPD setempat.
"Jadi, pak wali akan meresmikan pemberian KSS pada 19 November nanti," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Widoyono, di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/11).
Widoyono mengatakan, dari 373.878 jiwa atau 21,49 persen penduduk di Semarang, sekitar 103.782 warga miskin akan mendapatkan KSS. Sedangkan sisanya sebanyak 270.096 jiwa tetap menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah pusat.
"Ini artinya, KSS diberikan bagi warga yang tidak tercover KIS. Sehingga, kemungkinan kecil warga miskin dapat dua kartu sakti. Karena daftarnya by address by name," terang Widoyono.
Kartu sakti milik Pemerintah Kota Semarang ini akan dibagi dalam dua tahap yakni 782 kartu akan disebar pada tahun ini, sisanya pada 2015. KSS nanti bisa dimanfaatkan bagi warga miskin untuk berobat segala jenis penyakit dan rawat jalan hampir di rumah sakit kelas III.
"Warga Semarang yang tidak masuk daftar warga miskin dalam program KIS, bisa dicover lewat pemberian Kartu Semarang Sehat. Syaratnya, mereka harus membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)," urainya.
Menurut Widoyono, dana yang dibutuhkan untuk program KSS bersumber dari APBD 2014 dan 2015 total senilai Rp 70 miliar. Untuk ongkos pembuatan kartunya senilai Rp 500 juta. "Bentuk kartu seperti anjungan tunai mandiri yang dilengkapi barcode," tutur Widoyono.
Tarif berobat bagi pasien KSS akan memakai patokan biaya pengobatan di RSUD Ketileng Semarang. Dia menambahkan, KSS akan dibagikan melalui puskesmas-puskesmas dan 16 kelurahan.
Sebelum diluncurkan, DKK pada 13 November akan mengundang kepala pusat pembiayaan nasional ke Semarang untuk mensosialisasikan penggunaan kartu sakti ini.
Baca juga
-
Apa yang menjadi ancaman kesehatan yang serius bagi Indonesia dan dunia terkait kusta? Penyakit kusta, meskipun termasuk penyakit tropis yang terabaikan, masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kenapa skrining kesehatan sangat penting bagi lansia di Indonesia? Skrining kesehatan dapat membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif. Ini sangat penting mengingat lansia rentan terhadap berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta (Universal Health Care)? “Kami di Indonesia senantiasa mengalokasikan anggaran kesehatan yang terus meningkat hingga Rp178,7 triliun pada tahun 2023. Anggaran ini digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Care melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ungkap Puteri.
-
Kapan kemarahan bisa berbahaya bagi kesehatan? Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Kenapa tembok yang berjamur membahayakan kesehatan penghuni? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
Baca juga:
Kadis Kesehatan DKI: Kartu Indonesia Sehat untuk PMKS
Jawa Tengah tunggu sosialisasi pemakaian Kartu Indonesia Sehat
Kadis Kesehatan DKI: Kartu Indonesia Sehat untuk PMKS
Pemkot Solo pertanyakan konsep Kartu Indonesia Sehat Jokowi
Jokowi janjikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar