Wamenag Soal Sukmawati: Tokoh Bangsa Harus Lebih Hati-hati Menyampaikan Pernyataan
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi, mengimbau para tokoh bangsa menjaga lisannya dan menghindari ucapan yang membuat kontraproduktif. Apalagi menyangkut hal agama.
Pernyataan putri Presiden Pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri menuai kontroversi. Dia membandingkan sang Ayah, Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW.
Merespons itu, Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi, mengimbau para tokoh bangsa menjaga lisannya dan menghindari ucapan yang membuat kontraproduktif. Apalagi menyangkut hal agama.
-
Di mana Fatmawati bertemu dengan Soekarno? Peninggalan rumah Fatmawati di Bengkulu ini dulunya menjadi saksi bisu pertemuan dirinya dengan Presiden Soekarno saat pengasingan.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Soekarno di Pesanggrahan Kotanopan? Presiden Soekarno kala itu sempat melakukan pidato singkat untuk mempersatukan masyarakat Sumatra yang ingin merdeka.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Kapan para pemuda menculik Sukarno? Tanggal 16 Agustus, Pukul 03.00 WIB, Para Pemuda Menculik Sukarno di Rumahnya Untuk mengelabui Jepang, Sukarno disuruh mengenakan seragam tentara PETA.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
"Tokoh-tokoh masyarakat tokoh-tokoh bangsa agar dalam menyampaikan itu menghindari hal-hal mengandung muatan muatan justru kontraproduktif, muatan muatan itu berkaitan dengan isu agama misalnya," kata Zainut di Istana Wakil Presiden, Senin (18/7).
Tokoh Bangsa Hati-hati Berucap
Kemudian, masyarakat Indonesia juga diimbau untuk hati-hati menempatkan pernyataan Sukmawati. Sebab, masalah tersebut sensitif.
"Saya kira ini harus betul betul diminta kepada tokoh-tokoh bangsa ini lebih hati- hati dalam menyampaikan statemennya," sambungnya.
Zainut menilai sah-sah saja bila pernyataan Sukmawati di laporkan ke polisi. Asal tidak terjadi keributan dalam bernegara.
"Negara kita negara hukum saya kira sah sah saja kalau masyarakat mengadukan hal sebut kepada mekanisme hukum, tapi kita mengimbau supaya tidak terjadi kegaduhan," ucap dia.
"Tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, tetap menahan diri, silahkan proses hukum tetap dilaksanakan," tandas Zainut.
(mdk/ray)