Warga Ciputat alami trauma pasca penggerebekan teroris
Trauma yang dialami warga disebabkan karena mendengar suara tembakan maupun ledakan bom saat penggerebekan berlangsung.
Sejumlah warga mengalami trauma pasca penggerebekan teroris oleh Densus 88 di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto menuturkan, warga yang mengalami trauma akan didata terlebih dahulu dan diberikan penyuluhan dalam proses penyembuhan.
Dia menjelaskan, trauma yang dialami warga disebabkan karena mendengar suara tembakan maupun ledakan bom saat penggerebekan berlangsung. Berdasarkan data awal, terdapat 17 warga yang kini diperiksa oleh petugas untuk mengetahui mengalami trauma atau tidak.
"Masih terus dilakukan pendataan sekarang ini jadi belum dapat dipastikan," ujar Heru seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/1).
Sebelumnya, kepolisian juga melakukan pendataan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan pasca penggerebekan teroris oleh Densus 88. Dalam penggerebekan tersebut, terjadi baku tembak antara teroris dan polisi. Bahkan, adanya ledakan bom dari rumah kontrakan teroris.
Baku tembak yang terjadi antara teroris dan kepolisian tersebut berlangsung dengan waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya, enam teroris dipastikan tewas karena tertembak.
Sebelumnya anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT 04/07 Kampung Sawah, pada Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) dini hari.
Dari penggerebekan tersebut, menyebabkan enam terduga teroris tewas yakni Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Satu orang lainnya tewas ditembak di jalan ketika mengendarai motor yakni Daeng alias Dayat.
Polisi juga menemukan enam bom pipa, enam senjata api, lima buah golok, beberapa bahan kimia dan rangkaian elektronik yang diduga digunakan dalam perakitan bom.