Warga Jayawijaya Tak Terima Bansos Karena Tidak Miliki e-KTP
Dia mengungkapkan, pihaknya segera menata ulang data dinas sosial agar warga yang benar-benar membutuhkan bantuan bisa menerima. Dinsos juga akan berkoordinasi dengan operator program keluarga harapan (PKH) tingkat distrik dan kampung, sehingga mendata warga secara menyeluruh.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Jayawijaya, Nicolas Itlay mengatakan, sebagian warga tidak bisa menerima bantuan sosial dari pemerintah pusat karena mereka tidak memiliki identitas diri seperti kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Selain tidak memiliki identitas diri, sebagian warga tidak terdata dengan baik.
"Ada dua masalah yang membuat tidak semua warga mendapat bantuan dari pusat. Yang pertama datanya tidak tercover dengan baik oleh operator kampung/desa dan yang kedua, masih ada warga yang tidak punya KTP elektronik dan KK," katanya Jayawijaya, Minggu (22/8).
-
Siapa yang membagi bansos? Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan alasan dirinya jarang membagikan langsung bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.
-
Bansos beras apa yang dihentikan penyalurannya? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
-
Bagaimana cara membedakan Bansos milik Jokowi dengan Bansos Kemensos? Cara paling mudah mengetahui perbedaannya, Bansos milik Jokowi yakni pada tas kantong merah putih itu ada logo Istana Presiden RI. Sementara di versi Bansos Kemensos tertulis 'Bantuan Presiden Republik Indonesia Melalui Kementerian Sosial' namun tidak ada logo Istananya.
-
Apa yang berhasil diselamatkan Kemensos terkait penyaluran bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang membedakan soto khas Banyumasan dengan soto lainnya? Hal yang membedakan ialah penggunaan sambal kacang dan ketupat dalam soto ala Banyumasan ini.
Dia mengungkapkan, pihaknya segera menata ulang data dinas sosial agar warga yang benar-benar membutuhkan bantuan bisa menerima. Dinsos juga akan berkoordinasi dengan operator program keluarga harapan (PKH) tingkat distrik dan kampung, sehingga mendata warga secara menyeluruh.
"Operator dari kampung-kampung ini tidak menghimpun data warganya semua, sehingga banyak yang tidak dapat dan data itu saja yang dimasukan ke dinas sosial," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya Kepala Distrik Maima Irman Mulait mengatakan, warganya yang penerima bantuan sosial dari pemerintah mencapai 600 orang, namun kemudian berkurang menjadi 200 orang pada Tahun 2021.
Warga Distrik Wouma juga mengeluhkan hal yang sama. Saat berdemonstrasi ke Kantor Posindo Wamena, mereka menyebutkan penerima sebelumnya mencapai 1.603 jiwa namun berkurang hingga menjadi 285.
Baca juga:
Bansos di Sragen Belum Cair, Mensos Risma Minta BNI Buka Blokir Rekening Penerima
Polri akan Salurkan Bantuan untuk Pelaku UMKM di Garut Terdampak Pandemi
Mensos: Fitur 'Usul' dan 'Sanggah' Dorong Ketepatan Penyaluran Bansos
Bulog Harap Beras Sehat Fortivit Bisa Diberikan untuk Bansos, ini Kelebihannya
Permudah Penyaluran Bansos, Menteri Pertanian Luncurkan ATM Beras di Solo