Warga Palu mulai memulihkan perekonomian
Warga Palu mulai memulihkan perekonomian. Salah satunya kafe di kawasan terdekat Pantai Talise yang terdampak tsunami. Tidak jauh dari sana, tampak kondisi jembatan kuning penghubung Palu Barat dan Timur yang ambruk.
Kota Palu, Sulawesi Tengah, luluh lantah akibat bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi pada Jumat 28 September 2018. Perekonomian pun lumpuh dan para pegiat usaha banyak mengalami kerugian.
Pantauan di lapangan, hingga Minggu (14/10), banyak lokasi usaha mulai dari pasar tradisional hingga modern masih tutup. Berikut kafe dan sejumlah rumah makan.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Apa yang terjadi di Dusun Nglepen akibat gempa Jogja 2006? Daerah lain yang menjadi saksi dahsyatnya kekuatan Gempa Jogja 2006 adalah Dusun Nglepen, Kelurahan Sumberharjo, Bantul. Desa itu dilalui oleh jalur patahan Sesar Opak. Konon satu padukuhan itu mengalami rayapan atau pergeseran tanah akibat gempa tektonik. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang sebelumnya berbentuk melingkar berubah menjadi elips sejak peristiwa gempa itu. Di pedukuhan itu, tidak ada satupun rumah yang tersisa akibat gempa. Bahkan menurut kesaksian warga, ada rumah yang bergeser puluhan meter dari lokasi awal.
Namun, pelan-pelan masyarakat Kota Palu kembali membangun sistem perekonomian di sana. Praktik jual beli hingga penyediaan jasa pun diupayakan cepat beroperasi.
Salah satunya kafe di kawasan terdekat Pantai Talise yang terdampak tsunami. Tidak jauh dari sana, tampak kondisi jembatan kuning penghubung Palu Barat dan Timur yang ambruk.
Pemilik kafe, Andry Alfian menyampaikan, sejak Sabtu (13/10) dia membuat kafenya siap dikunjungi masyarakat. Tanda bertuliskan 'Open' dipajang di depan pintu utama.
"Selain untuk melihat saja apa ada yang akan datang, ini juga untuk para pegawai," tutur Andry saat berbincang.
Ayah tiga anak itu berupaya memotivasi para pegawainya yang notabene anak-anak muda. Usai bencana terjadi, larut dalam trauma akan berdampak pada semangat hidup mereka.
"Saya bilang kalau mau down terus, kapan hidupnya. Beberapa jauh dari rumah, tidak tahu mau apalagi setelah ini. Perlu dirangkul agar bisa sama-sama," jelas dia.
Andri mengaku memiliki lima kafe yang tersebar di seluruh Kota Palu. Empat di antaranya hancur akibat gempa. Bahkan, alat-alat seperti mesin kopi dan pembuat es krim pun ludes dijarah warga.
Saat gempa dan tsunami terjadi, sang istri sedang mengelola kafe yang kini masih berdiri. Sementara dia mengerjakan proyek di kawasan yang terbilang jauh dari salah satu tongkrongan pilihan warga Kota Palu tersebut.
"Air mata itu jatuh sendiri. Sudah tegar. Saya terobos lawan arah bawa mobil jemput istri. Sepanjang jalan zikir dan saya pikir ini kiamat," ujar Andri.
Para pegawai dan keluarga seluruhnya selamat dari maut. Kini dia mengumpulkan karyawan terbaiknya untuk kembali lagi saling membantu dan membangun usaha dari nol.
"Ini kuasa Tuhan, kita cuma bisa pasrah saja. Mau kemana lagi. Kalau gempa kita bisa menghindari bangunan, tsunami kita naik ke perbukitan, kalau tanah ambles mau kemana? BMKG bilang seluruh Palu berpotensi likuifaksi. Berserah saja dan kembali bangun hidup," ungkapnya.
Selain iut, di kawasan Jalan Banteng, pasar tradisional mulai buka di malam hari. Sejumlah kios menjajakan daging, ikan, sayur, dan buah dalam jumlah besar. Toko ponsel satu persatu terlihat juga melayani pelanggan.
Salah satu pasar modern pun menjajakan dagangannya dengan prosedur tertentu. Pelanggan harus menyediakan daftar belanjaan yang hendak dibeli secara rinci ke petugas. Nantinya, pegawai akan masuk ke toko dan mencarikan pesanan pembeli di dalam untuk kemudian dibayarkan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Aksi badut peduli bencana Sulawesi Tengah
Kehidupan warga Desa Ramba di Palu yang religius dan gemar gotong royong
Pemerintah mulai inventarisir penerima PKH jadi korban gempa Palu & Donggala
Anak-anak Sigi butuh trauma healing pasca gempa
Warga Petobo enggan bangun rumah di lokasi bekas terkena Likuifaksi
Masih trauma, sejumlah warga di Sigi belum berani tinggal di dalam rumah