Waseso sebut tersangka 1 ton sabu bagian 72 jaringan internasional
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan keempat pelaku memiliki jaringan yang cukup besar. Namun demikian mantan Kabareskrim ini tak menyebutkan jaringan mana saja.
Tim Gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu di Anyer, Banten, Rabu (12/7) malam kemarin. Jumlahnya luar biasa banyaknya yakni 1 ton.
Tiga orang pelaku yang merupakan warga negara Taiwan berhasil ditangkap yakni Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, Hsu Yung Li. Sementara satu orang pelaku lainnya yakni Lin Ming Hui tewas dibedil petugas.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengatakan keempat pelaku memiliki jaringan yang cukup besar. Namun demikian mantan Kabareskrim ini tak menyebutkan jaringan mana saja.
"Iya. Nanti dulu karena baru diungkap, ini kepolisian juga ungkap secara bersama-sama kita ya. Yang jelas ini bagian dari 72 jaringan internasional," kata Waseso di Masjid Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/7).
Lebih lanjut, Waseso menambahkan pengungkapan sabu 1 ton itu adalah hasil kerjasama antara kepolisian dan BNN Provinsi Banten.
"Gini loh, kita ini menangani narkotika itu kan miliknya negara ya. Jadi kita kerjasama semua. Tapi yang dikedepankan kemarin itu memang dari pihak kepolisian yang terus menelusuri karena jaringan ini tidak berdiri sendiri. Artinya kita mengantisipasi dari berbagai kemungkinan. Akhirnya kita mendapatkan informasi dari kepolisian Taiwan bahwa ini ada ini nya (sabu), lalu kita jajaki bersama-sama dengan kepolisian semua dan itu kemarin yang ditangkap," tandasnya.
Baca juga:
Sebelum tangkap pelaku, dua bulan polisi intai pengiriman sabu 1 ton
WNA dibekuk di Anyer berperan angkut sabu 1 ton dari kapal ke mobil
Sebelum selundupkan sabu 1 ton, pelaku dimodali Rp 200 juta /orang
Kapolri: Kalau bandar narkoba melawan selesaikan saja
Banjir narkoba di NKRI
Ini cara polisi intai kegiatan penyelundup sabu 1 ton selama 2 bulan
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.