Agung Laksono: Tipikal Pak JK itu bukan pembuat kerusuhan
"Dia (JK) adalah trouble shooter, menyelesaikan problem," ujar Agung.
Ketua DPP Gerindra Arif Puyuono menuding Wapres Jusuf Kalla (JK) berada di belakang kisruh sejumlah parpol saat ini. Sebab, jika melihat secara karakter, posisi politik Jokowi saat ini tak sedominan JK dalam perpolitikan nasional.
Namun, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol, Agung Laksono menilai tuduhan tersebut keliru. Agung menganggap kalimat yang diungkap oleh Arif Puyuono tidak sepantasnya diucapkan.
"Bukan, justru dia (JK) ikut menyelesaikan, mendamaikan, bukan mendalangi. Keliru itu. Itu pandangan yang sangat keliru. Tipikal Pak JK itu bukan pembuat kerusuhan, dia adalah trouble shooter, menyelesaikan problem. Itu satu kalimat yang tidak pantas," ucap Agung di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (19/3).
Menurut Agung, justru Partai Golkar meminta JK untuk ikut mendamaikan kisruh yang sedang terjadi. "Justru kami minta gimana dia (JK) berperan bukan dia (JK) penyebab masalah. Dia (JK) bukan penyebab masalah," imbuh Agung.
Arif Puyuono juga menduga ada skenario untuk menjatuhkan Jokowi dari kursi presiden. Dia menyebut ada kemungkinan setelah Jokowi dilengserkan, maka Jusuf Kalla akan naik menjadi presiden dan Puan Maharani menjadi wapres.
"Saya tidak percaya karena tipikal Pak JK itu sangat loyal pada atasan. Dari dulu saya tahu betul," ungkap Agung.
Baca juga:
JK: Penundaan eksekusi mati itu soal Jaksa Agung
Akrabnya JK, Paloh, dan Agung Laksono hadiri Men's Obsession Awards
Hadiri acara penghargaan, Agung Laksono duduk di sebelah JK
Seperti JK, Jokowi bakal tengok pabrik Toyota di Jepang
Golkar Aceh tuding JK berada di balik kisruh Ical vs Agung Laksono
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.