Ahmad Sahroni soal Jumhur Hidayat Jadi Co-Captain Timnas AMIN: Saya Baru Tahu
Jumhur pernah menjadi narapidana tindak pidana menyiarkan berita tidak lengkap yang berpotensi menerbitkan keonaran.
Partai NasDem mengaku tidak tahu apa alasan Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih Jumhur sebagai salah satu Co-Captain.
Ahmad Sahroni soal Jumhur Hidayat Jadi Co-Captain Timnas AMIN: Saya Baru Tahu
Mantan aktivis Muhammad Jumhur Hidayat masuk sebagai Co-Captain Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Jumhur pernah menjadi narapidana tindak pidana menyiarkan berita tidak lengkap yang berpotensi menerbitkan keonaran.
Partai NasDem mengaku tidak tahu apa alasan Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan memilih Jumhur sebagai salah satu Co-Captain.
"Karena saya tidak masuk Timnas saya tidak paham. Jadi teman-teman silakan tanya Pak Capres, Anies langsung. Saya juga baru tahu nama-namanya itu, so far yah udah dipilih gitu," kata Bendum NasDem Ahmad Sahroni di DPR, Jakarta, Rabu (15/11).
- Jejak Co-Captain Timnas AMIN Jumhur Hidayat, Pernah Ditangkap Polisi hingga Jadi Pejabat Era SBY
- Tim Tujuh Jokowi Berikan Materi Pemenangan Ganjar Pranowo
- TNI Sebut Penetapan Tersangka Kabasarnas Bukan Ranah KPK, Begini Aturannya
- Beri Kesaksian dari Rutan KPK, Bupati Kepulauan Meranti M Adil Akui Terdakwa Pemberi Suap Fitria Nengsih Istri Keduanya
Sementara itu, elite NasDem tidak ada yang masuk dalam struktur yang baru diumumkan. Kata Sahroni, NasDem tidak masalah dan terus mendukung pilihan Anies Baswedan.
"Belum karena itu masih ya masih bisa keluar masuk lah nama-nama. So far kita NasDem kan pendukung utama,"
katanya.
merdeka.com
Meski begitu, Sahroni memastikan NasDem juga dilibatkan dalam pemilihan Captain dan Co-Captain Timnas Pemenangan AMIN.
"Dilibatin, tapi kan tidak mau ikutan terlibat terlalu dalam. Tapi NasDem, gue sebagai pribadi juga mendukung Anies sampai kapanpun, sampai perang 2024 Februari nanti. Don't worry walaupun enggak masuk timnas kan bukan berarti enggak dukung kan gitu,"
tegasnya.
merdeka.com
Sementara, Sahroni sendiri tidak masuk dalam jajaran Timnas AMIN. Ia mengaku ada tugas khusus untuk menggarap DKI Jakarta.
"Bukan. Gue khusus Jakarta. Kali-kali gue mau maju gubernur Jakarta, fokus Jakarta gue," katanya.
Rekam Jejak Jumhur
Jumhur merupakan aktivis pergerakan dan pemberdayaan rakyat kelahiran Bandung, 17 Februari 1968. Jumhur pernah menjadi narapidana pada tindak pidana menyiarkan berita tidak lengkap yang berpotensi menerbitkan keonaran.
Jumhur divonis 10 bulan pidana penjara pada 11 November 2021 lalu. Hanya saja, ketika itu Jumhur tidak ditahan.
Jumhur saat itu merupakan petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan Wakil Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).
Sebelum terseret kasus penyiaran berita hoaks, Jumhur pernah dipenjara karena terlibat dalam aksi mahasiswa di era rezim Orde Baru. Saat itu, dia dipenjara selama tiga tahun, mulai 1989, 1990, dan 1991.