Banyak didukung DPD, Timses Setnov bilang 'Kami tidak kaget'
"Itu salah satu kerja keras kami, bukan ujug-ujug dapat dukungan," ucap Nurul Arifin
Bakal Caketum Golkar Setya Novanto (Setnov) mendapatkan banyak dukungan dari DPD-DPD saat membacakan pandangan umum di Munaslub. Timses Setya Novanto mengaku tak kaget dengan dukungan itu.
Timses Setnov, Nurul Arifin mengatakan, timnya sudah bekerja sejak tiga bulan lalu. Sehingga wajar jika saat ini banyak dukungan yang mengalir jelang pemilihan.
"Itu salah satu kerja keras kami, bukan ujug-ujug dapat dukungan. Kerja keras kami lakukan bukti punya mekanisme yang jelas membangun, bukan hanya kemenangan Setya Novanto tapi juga kejayaan Partai Golkar," ujar Nurul di arena Munaslub, Nusa Dua, Bali, Senin (16/5).
Nurul optimis Setnov akan lolos tahap pencalonan. Soal menang atau kalah, dia menyerahkan sepenuhnya pada pemilik suara.
"Tadi sudah dengar, kami tidak hendak dahului kebesaran Allah, dari situasi ada sementara sudah syukur konsisten," terang dia.
Timses Setnov lainnya, Agus Gumiwang menilai, tim ini sudah bekerja lama demi memenangkan pertarungan. Oleh karena itu, dia merasa wajar jika Setnov banjir dukungan jelang pemilihan ketum.
"Kerja dari timses sudah begitu lama, saya kira wajar ketika kami dengar 18 daerah, kami tidak kaget apresiasi besar ke daerah," ucap Agus.
Masalah mekanisme pemilihan dilakukan terbuka atau tertutup, Agus tak mempersoalkan hal itu. Dia siap saja dengan segala keputusan yang ditetapkan panitia Munaslub.
"Silakan peserta yang akan tentukan apakah tertutup terbuka, kami siap dengan mekanisme apapun," cetus dia.
Tercatat, hingga usai agenda pembacaan pandangan umum, 14 pemilik suara dari 33 DPD tingkat I yang menetapkan pilihan kepada Setya Novanto untuk menjadi ketua umum Golkar berikutnya.
Ke-14 DPD tingkat I itu adalah, Banten, Jambi, NTB, Kepulauan Riau, NTT, Bali, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.
Meski demikian, DPD Banten, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Papua Barat, belum satu suara di tingkat DPD II untuk mendukung Setya Novanto.