Bawaslu Sebut Pilkada Papua Tengah Ricuh: Beberapa Rumah Dibakar, Massa Pendukung Panah-Panahan
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh. Kericuhan itu mengakibatkan pembakaran rumah-rumah warga.
"Ada permasalahan, beberapa pembakaran rumah dan lain-lain. Jadi yang kami harapkan semoga tidak meluas di kabupaten khusunya Puncak Jaya di provinsi Papua Tengah," kata Bagja kepada wartawan di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (27/11).
- Pilkada Musi Rawa Utara Ricuh, Pendukung Paslon Bentrok hingga Luka Disabet Senjata Tajam
- Bawaslu Usul Pemilu dan Pilkada Tidak di Tahun yang Sama: Kasihan Panwascam Capek!
- Pilu Rumah Guru Ngaji di Pandeglang Nyaris Roboh, Atap Sampai Jebol
- Bawaslu Catat 30 Petugas Pengawas Pemilu 2024 Meninggal Dunia
Dia menjelaskan, kondisi di Papua Tengah saat ini masih ada pergerakan dari massa pendukung pasangan calon. Kericuhan terjadi di kantor KPU setempat.
"Kalau kondisi di beberapa Papua Tengah ya, memang masih pergerakan massa antara pendukung, panah-panahan masih terjadi, semoga sih tidak ada korban jiwa, untuk Kabupaten Puncak Jaya. Dan kemudian, tapi ini masih data ini, jangan lah. Jadi beberapa kami berharap tidak apa," jelasnya.
"Jadi masih ada pergerakan, teman-teman pasti sudah menerima video-video seperti itu kan, Puncak Jaya kan. Ya sudah, yang pembakaran dan lain-lain sudah juga. Saya kira teman-teman lebih ini lah, masih punya responden disitu, itu untuk Puncak Jaya," sambungnya.
Bawaslu RI hingga kini masih menunggu kabar pasti terkait kondisi di wilayah tersebut. Selain itu, kata Bagja, pihaknya juga masih memastikan pemicu kericuhan di Puncak Jaya.
"Kita lagi menunggu konfirmasi apakah masih terjadi pengambilan surat suara atau tidak di TKP. Ya, enggak tahu saya juga (pemicunya), lagi dicek teman-teman. Karena hanya telepon dari teman-teman di Puncak Jaya, jadi harus memastikan lagi datanya," ungkapnya.
Apalagi, lanjut Bagja, ada permintaan untuk melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU). Oleh karenanya, pihaknya masih melakukan pengecekan terlebih dahulu apakah memang bisa dilakukan PSU atau tidak.
Meski begitu, pihaknya berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan hingga sampai adany korban jiwa.
"Rekomendasi Bawaslu untuk melakukan PSU. Kalau hal tersebut kuat untuk, tapi kita berharap tidak ada korban jiwa, tidak ada kemudian yang kena terhadap penyelenggara Pemilu di Puncak Jaya," pungkasnya.
Diketahui, Pilkada Papua Tengah diikuti oleh empat paslon peserta yakni Wempi-Agustinus, Natalis-Titus, Meki-Deinas, dan Willem-Aloisius.