Canda Budi Waseso tanggapi isu maju Pilgub Jateng
Canda Budi Waseso tanggapi isu maju Pilgub Jateng. Nama Kepala BNN Komjen Budi Waseso diisukan masuk bursa calon kepala daerah di Jawa Tengah. Partai Golkar disebut yang akan menjadi kendaraan mantan Kabareskrim itu menuju kursi Gubernur Jawa Tengah.
Nama Kepala BNN Komjen Budi Waseso diisukan masuk bursa calon kepala daerah di Jawa Tengah. Partai Golkar disebut yang akan menjadi kendaraan mantan Kabareskrim itu menuju kursi Gubernur Jawa Tengah.
Budi menanggapi hal itu dengan nada bercanda. Ia berdalih belum mau muluk-muluk menjadi kepala daerah lantaran masih terikat dengan BNN.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
-
Kapan Waduk Jatigede biasanya surut? Saat bulan Juli sampai Oktober volume air sudah tidak tampak, dan hanya menyisakan bagian dasar waduh yang sudah kering.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
"BNN belum beres nih. Belum selesai. Kontrak saya harus selesai, tugas saya selesai, baru. Ya itu kan boleh-boleh saja. Mungkin bukan Budi saya yang dimaksud," ujarnya di kantor BNN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (27/12).
"Kalau Maret selesai tapi saya masih dibutuhkan negara dan bangsa ini saya siap. Kalau Presiden bilang 'Buwas kamu jadi Presiden...Direktur' nah kan gitu. Ya enggak lah. Itu kan enggak bisa langsung dari Presiden," ucapnya berkelakar.
Ketika ditanya mengenai kondisi Jawa Tengah pun ia tak begitu serius menanggapi. Tapi dia akui ada keterikatan batin lantaran merupakan tanah kelahirannya.
"Jateng kan kampung halaman saya. Kalau saya jadi Gubernur nanti keluarga saya kumpul di balai kota semua," imbuh dia.
Kesiapannya sendiri Budi menuturkan, selalu siap jika diberikan amanah. Namun, amanah itu lebih tepat bilamana terkait dengan tugasnya sebagai aparat penegak hukum.
"Di Republik ini harusnya setiap manusia siap. Tapi kan bagaimana negara menugaskan. Bagaimana amanah itu diberikan. Tapi kalau saya meminta enggak. Karena saya ini kan dicetaknya menjadi aparat negara. Jadi hanya pengabdian saja dan bekerja saja," tukas dia.
Dia sendiri mengaku belum ada komunikasi dengan parpol. Terutama Golkar yang gencar diiusukan. Namun kalau masyarakat yang 'memanggil', dia akan menjawab panggilan itu.
"Soal nanti masyarakat membutuhkan saya untuk mengabdi saya siap. Tapi kalau tidak dibutuhkan tidak apa-apa," tutupnya.
Baca juga:
Ini Cagub di 5 daerah usungan Gerindra, PKS dan PAN
PKS umumkan Cagub Jabar, Jateng dan Sumut sore ini
Pilgub Jateng, opsi pertama PPP berkoalisi dengan tetangga sebelah
Gerindra soal cawagub Sudirman: Jika PKB gabung kita beri kesempatan ke Gus Yusuf
PKS, Gerindra & PAN sepakat koalisi di 5 daerah, termasuk Jabar & Jateng
Hampir pasti dukung Sudirman Said di Pilgub Jateng, PKS fokus cari cawagub
Golkar lirik Budi Waseso, Marwan Jafar dan Ahmad Muqowam jadi cagub Jateng