Diduga manipulasi data, Ketua KPU Makassar diperiksa Bawaslu
Soal dugaan manipulasi data form C1 ini, yang beredar di media sosial adalah antara lain dua foto yang membandingkan antara jumlah perolehan suara di form C1 dengan data web KPU.
Ketua KPU Makassar, Syarif Amir akan diperiksa besok, Jumat (29/6) di kantor Bawaslu Makassar, jl. Anggrek Raya, Makassar terkait dugaan manipulasi data form C1. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bawaslu Makassar, Nursari yang dikonfirmasi.
"Iya kita agendakan pemeriksaan terhadap ketua KPU Sulsel sebagai representasi lembaga terkait dugaan manipulasi data form C1 yang viral di media sosial," kata Nursari.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
Rencananya, kata ketua Bawaslu Makassar ini, pemeriksaan Sabtu besok pukul 08.00 wita. Suratnya telah dilayangkan.
Soal dugaan manipulasi data form C1 ini, yang beredar di media sosial adalah antara lain dua foto yang membandingkan antara jumlah perolehan suara di form C1 dengan data web KPU.
Seperti di TPS 05, Kecamatan Tamalate. Dalam form C1 menunjukkan perolehan suara paslon Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) sebanyak 86 suara dan kotak kosong peroleh 123 suara. Tapi di web KPU, posisi data di TPS 05 itu terbalik. Yang peroleh 123 suara adalah paslon Appi-Cicu dan kotak kosong yang peroleh 86 suara.
Sementara itu Adi Rasyid Ali dari Lembaga Pemantau Independen Pemuda Pancasila Sulsel saat merelease hasil pemantauannya mewanti-wanti penyelenggara pilkada yakni KPU dan Bawaslu agar tidak main-main, bersikap profesional dan independen.
Dia melihat, banyak indikasi kecurangan di pilwalkot Makassar sesuai temuan relawan pemantaunya di lapangan termasuk soal dugaan manlipulasi data form C1 itu.
"Kami punya data, punya bukti gambar. Rencananya dalam waktu dekat akan kami laporkan ke Bawaslu. Setelah kami laporkan, barulah kami tunjukkan data realnya ke teman-teman media," kata Adi Rasyid Ali.
Baca juga:
Kolom kosong menang di Makassar, KPU tegaskan tak pengaruhi legitimasi
Paslon kalah dari kotak kosong, Mendagri tunggu real count Pilwalkot Makassar
Massa Paslon Appi-Cicu ribut di kantor Kecamatan Tamalanrea Makassar
Hitung cepat sementara KPU, kotak kosong masih unggul di Pilwalkot Makassar
Klaim menang Pilwalkot Makassar, pendukung Munafri-Dewi konvoi
Deretan kejadian yang menarik perhatian masyarakat pada Pilkada 2018
Ini reaksi JK kotak kosong menang di Pilwalkot Makassar