Dipecat PDIP, Tia Rahmania Batal Jadi Anggota DPR dan Diganti Bonnie Triyana
Nama Tia Rahmania menjadi pembicaraan publik setelah melakukan protes kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memecat calon anggota legislatif terpilih dari Dapil 1 Banten, Tia Rahmania. Kemudian menggantinya dengan Bonnie Triyana.
"Menggantikan calon terpilih atas nama Tia Rahmania (peringkat suara sah ke I, nomor urut 2). Tia Rahmania tidak lagi memenuhi syarat menjadi anggota DPR karena yang bersangkutan diberhentikan dari anggota Partai," bunyi putusan KPU. Dikutip merdeka.com, Rabu (25/9).
- VIDEO: Dipecat PDIP, Tia Rahmania Batal Dilantik Jadi Anggota DPR Usai Ngamuk ke Ghufron KPK
- Profil Tia Rahmania, Mantan Dekan Dipecat PDIP dan Batal jadi Anggota DPR
- Pecat Tia Rahmania, PDIP Bantah Ada Kaitan soal Kritik ke Nurul Ghufron
- Cengar-cengir Nurul Ghufron KPK Tak Berkutik Usai Diamuk Anggota DPR dari PDIP Sampai Dibilang Bikin Enek
Hal itu tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 1368 Tahun 2024 Tentang Perubahan Keempat atas Keputusan KPU Nomor 1206 Tahun 2024 Tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR dalam Pemilu 2024.
Dalam surat keputusan yang ditandangani Ketua KPU Mochammad Afifuddin, Bonnie diketahui memperoleh 36,516 suara pada Pemilu Legislatif lalu.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan dari PDIP terkait pergantian nama caleg terpilih.
Nama Tia Rahmania menjadi pembicaraan publik setelah melakukan protes kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, yang menjadi narasumber dalam acara Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan yang digelar Lemhanas RI. Kegiatan itu digelar pada Minggu (22/9).
Awalnya, Ghufron tengah memaparkan materi tentang penguatan antikorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas (PAKU Integritas). Saat itulah, kemudian Tia memotong materi yang disampaikan Ghufron.
"Ini saya makin enek soalnya, pusing saya. Izin ya pak Nurul Ghufron yang terhormat, yang kita hormati, yang merupakan pimpinan KPK kita yang luar biasa. Kalau kata psikologi ini terjadi disorientasi kognitif di kepala saya. Artinya terjadi konflik di dalam batin saya," kata Tia dikutip dari kanal YouTube Lemhanas RI, Selasa (24/9).
Menurutnya, Lemhanas bisa mengundang narasumber yang disebutnya lebih mumpuni untuk membicarakan soal antikorupsi. Pasalnya, Ghufron sempat tersandung masalah etik di Dewas KPK.
"Pak Nurul Ghufron yang terhormat, daripada bapak bicara yang teori seperti ini, kita semua tahu pak, negara ini berada dalam kondisi tidak baik-baik saja. Mending bapak bicara kasus bapak," ujarnya.
"Bagaimana bapak bisa lolos Dewas, Dewan Etik, kemudian di PTUN sukses. Bagaimana kasus bapak memberikan rekomen kepada ASN, bagaimana kasus-kasus bapak yang lain bapak bisa lolos. Mohon maaf pak, bapak bukan produk dari kami, bapak bukan produk dari kami," sambungnya.
Oleh karenanya, Tia menilai Ghufron sendiri tidak mencerminkan sikap antikorupsi dengan kelakukannya tersebut.
"Korupsi itu intinya etika dan moral pak. Saya adalah salah satu dosen antikorupsi pak," ungkapnya.
Setelah meluapkan rasa kekesalnya itu, Tia langsung keluar dari ruangan dan meninggalkan acara tersebut meskipun Ghufron sempat menanggapi komentarnya itu.
"Nanti saya jawab ya bu, ya. Bukan, kalau bertanya tentu saya akan jawab. Tapi jangan keluar gitu. Oke bukan, karena bertanya tapi tidak di dalam jadi saya tidak akan menjawab. Lanjut," pungkas Ghufron.