Dulu Gagal Lawan Kotak Kosong, Munafri Arifuddin Maju Lagi di Pilkada Kota Makassar
Bakal pasangan calon Appi-Rahman ini diusung tiga partai politik yakni Partai Demokrat pemilik 6 kursi di DPRD Makassar, PPP 5 kursi dan Partai Perindo 2 kursi. Totalnya 13 kursi, melampaui ketentuan syarat 10 kursi.
Munafri Arifuddin atau akrab disapa Appi, kembali maju di Pilkada Kota Makassar 2020. Dia mendaftar ke kantor KPU Makassar, Minggu (6/9). CEO PSM Makassar ini menggandeng pasangan baru yakni Rahman Bando, eks Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Bakal pasangan calon Appi-Rahman ini diusung tiga partai politik yakni Partai Demokrat pemilik 6 kursi di DPRD Makassar, PPP 5 kursi dan Partai Perindo 2 kursi. Totalnya 13 kursi, melampaui ketentuan syarat 10 kursi.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
Sebelumnya, di Pilkada Kota Makassar tahun 2018, Appi berpasangan dengan Andi Rachmatika Dewi atau Andi Cicu, politisi muda dan legislator DPRD Makassar dari Partai Nasdem.
Namun menantu Jusuf Kalla ini gagal melenggang menjadi wali kota Makassar lantaran suaranya dikalahkan oleh kotak kosong. Padahal saat itu, Appi sudah memborong dukungan 10 dari 11 parpol di Makassar. Yakni Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, PDIP, PAN, PKS, Gerindra, PKPI dan PBB.
Meski pernah kalah, dia tetap percaya diri bertarung lagi melawan tiga bakal pasangan calon yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Masing-masing Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, Irman Yasin Limpo-Muhammad Zunnun Armin NH dan Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda. Mereka berlatar belakang eks walikota dan wakil walikota Makassar periode 2014-2019, adik kandung Mentan RI dan putra dari Nurdin Halid politisi senior Golkar.
"Pengalaman adalah guru paling berharga sehingga ini (Pilwalkot) akan memberikan peluang menjadi lebih baik," kata Appi saat bicara di depan awak media usai mendaftar di kantor KPU Makassar.
Dia berpesan agar Pilkada kali ini tidak dijadikan ajang saling menghujat. Appi berharap, semua pihak bergandeng tangan untuk membawa Pilwalkot Makassar menjadi Pilwalkot berkualitas.
"Jangan kita jadikan pilwalkot ini sebagai tempat menghujat. Kita semua paslon adalah saudara. Kita adalah putra-putri terbaik yang ingin mengabdikan hidup dan mewakafkannya untuk kebaikan Kota Makassar," ujar Appi.
Rasa percaya diri yang sama juga ditunjukkan Rahman Bando. Status ASN-nya berani dilepas demi maju sebagai calon wakil walikota Makassar.
"Saya sudah memutuskan berhenti, pensiun dari ASN dan sudah dapat SK pensiun per 1 Agustus 2020 lalu," ujarnya.
(mdk/noe)