Fahri Kritik Parpol: Ketum Partai Hitung Duit Pilkada Aja Kerjaannya
Mantan Wakil Ketua DPR ini mempertanyakan dimana pikiran partai politik sekarang. Dia tidak melihat menara dari pikiran-pikiran besar para elit parpol.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengkritik sikap partai politik yang ada saat ini. Menurutnya, partai politik sudah menjelma menjadi mesin kekuasaan.
"Mengerikan sekali, partai politik kita itu menjelma menjadi mesin kekuasaan, lupa bahwa partai politik adalah mesin pikiran, partai politik itu dilahirkan oleh kaum intelektual dimana mana dengan segala ideologinya," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/2).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Apa yang dilakukan Fadil Jaidi bersama Rafathar dan Rayyanza? Fadil Jaidi memandang Rafathar dan Rayyanza seperti adik sendiri, dan momen kebersamaan mereka tak luput dari sorotan penuh kasih netizen.
Menurutnya, para ketua umum partai saat ini sibuk menghitung uang dari Pilkada. Serta, menghitung berapa jatah yang akan dikantongi.
"Tapi sekarang partai politik itu sekarang ini menjadi mesin kekuasaan efektif, Ketua Umum Partai ini udah gak ada yang mikir, ngitung duit Pilkada aja kerjaannya tiap hari saya lihat, ngitung jatah aja yang dia dapat dari kekuasaan," ujarnya.
Mantan Wakil Ketua DPR ini mempertanyakan dimana pikiran partai politik sekarang. Dia tidak melihat menara dari pikiran-pikiran besar para elit parpol.
"Ada yang menyebut dirinya pengikut Soekarno, tapi dia gak ngerti Soekarno berpikir apa, bagaimana Soekarno membangun narasi nya tentang demokrasi, anti kolonialisme dan sebagainya, ya dengan segala maaf lah yang lain lain yang menurut saya telah menjelma, mengubah partai politik menjadi mesin kekuasaan An sich," tuturnya.
"Ini tentang hitung hitungan kursi, berapa harga setiap kursi, dan kita bisa dapat apa dari kursi yang kita dapatkan dari rakyat, rakyat itu sudah gak penting lagi, ini yang mengerikan," pungkasnya.
Baca juga:
Fahri Hamzah: Demokrasi Belum Dijadikan Tradisi Berpikir, Masih Pakai Perasaan
Fahri Hamzah: Parpol Dulu Dibentuk Melawan Penjajah, Sekarang Dianggap Mesin Uang
Fahri Hamzah: Istana Memerlukan Kritik, Tapi Masih ada Orang yang Ditangkap
Fahri Hamzah Minta UU Pemilu Jangan Sering Diubah
Fahri Hamzah Kritik Risma: Kerja Pakai Data, Beda Jadi Walikota dan Menteri