Fokus Penanganan Covid-19, Gerindra Tidak Masalah Pilkada 2020 Ditunda
Pimpinan Gerindra juga sudah menginstruksikan kepada seluruh DPD, DPC, DPR RI, DPRD Kota, Kabupaten, Provinsi benar-benar melayani dan membantu masyarakat menghadapi wabah corona.
Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade tidak masalah pelaksanaan Pilkada 2020 ditunda. Sebelumnya, pemerintah dan DPR telah sepakat untuk menunda Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 atau virus corona.
"Menurut saya tidak ada masalah karena memang fokus kita Covid-19 dulu, kalau masalah Covid-19 ini bisa selesai tentu bisa kembali normal jadi intinya tidak ada masalah, kalau Pilkada 2020 ditunda kan bisa ditunda jadi Desember 2020. Kalau analisis saya paling tepat ditunda itu kemungkinan menjadi Maret 2021," kata Andre, Selasa (31/3).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Gerindra sendiri telah menetapkan beberapa calon kepala daerah di sejumlah wilayah. Menurut Andre, tidak ada kerugian bagi calon kepala daerah soal penundaan Pilkada. Sebab, mereka bisa lebih leluasa untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi agar lebih mantap untuk kemenangan Pilkada nanti.
"Jadi tidak juga rugi mereka malah punya waktu lebih longgar untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi sehingga bisa memantapkan keyakinan masyarakat untuk memilih mereka," ucap Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.
Andre menambahkan, saat ini partainya fokus untuk membantu masyarakat dalam menghadapi wabah corona. Pimpinan Gerindra juga sudah menginstruksikan kepada seluruh DPD, DPC, DPR RI, DPRD Kota, Kabupaten, Provinsi benar-benar melayani dan membantu masyarakat menghadapi wabah corona.
"Itu fokus Gerindra sekarang bukan Pilkada," tandas Andre yang juga anggota Komisi V DPR RI itu.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat untuk menunda penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Hal itu diputuskan dalam rapat di Komisi II DPR yang menghadirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, dan Plt Ketua DKPP Muhammad.
Ketua Komisi II Ahmad Doli Kurnia mengatakan, setelah mendengarkan penjelasan KPU soal penundaan ini, serta berdasarkan kesimpulan rapat, disepakati bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak ini ditunda. Alasannya demi keamanan di tengah pandemi virus Corona.
Namun, belum ada kesepakatan sampai kapan penundaan Pilkada dilakukan. Doli mengatakan, ada bermacam opsi. Pertama, pilkada tetap digelar tahun ini paling lambat Desember 2019 dengan asumsi masa tanggap darurat pandemi selesai pada bulan Mei atau Juni.
Kedua, jika melewati tanggal yang diasumsikan bisa digelar pada Maret atau Juni 2021. Opsi terakhir adalah pemungutan suara Pilkada 2020 ditunda satu tahun hingga September 2021.
(mdk/lia)