Ganjar soal Kenaikan Cukai Rokok: Kalau Terlalu Ekstrem Bikin Rugi Petani
Kenaikan cukai rokok yang tak terkendali juga dapat memunculkan berbagai rokok ilegal.
Kenaikan cukai rokok yang tak terkendali juga dapat memunculkan berbagai rokok ilegal.
- Bea Cukai Makin Gencar Berantas Rokok Ilegal, Giliran Jombang Jadi Target
- Ganjar: MK dan KPU Kena Etika, Apa yang Kita Banggakan pada Pemilu?
- Ganjar Tanggapi Tudingan Kecurangan TKN Prabowo: Curang di Mana? Baliho Ganjar-Mahfud Kok yang Hilang
- Reaksi Ganjar soal PPATK Temukan Aliran Dana ke Caleg Rp7,7 Triliun dari Luar Negeri
Ganjar soal Kenaikan Cukai Rokok: Kalau Terlalu Ekstrem Bikin Rugi Petani
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan komitmen untuk membela para petani tembakau. Sebab, dia menilai kebijakan kenaikan cukai rokok perlu dikendalikan agar tidak merugikan ekosistem industri rokok.
Hal itu disampaikan usai mengunjungi pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk, Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12).
"Kenaikannya jangan terlalu ekstrem karena nanti akan bikin rugi petani tembakau. Saya pembela petani tembakau soalnya," kata Ganjar.
Selain merugikan petani tembakau, kenaikan cukai rokok yang tak terkendali juga dapat memunculkan berbagai rokok ilegal.
"Ya, itu (cukai rokok) akan naik terus. Tapi hati-hati kalau kemudian tidak dikontrol nanti perokok ilegal akan muncul," kata Ganjar.
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan memastikan kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) rata-rata 10% per Januari 2024. Kenaikan ini sesuai dengan keputusan Presiden Joko Widodo pada 2022.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani mengatakan, pita cukai baru untuk penyesuaian tarif 2024 sudah disiapkan sebanyak 17 juta pita. Total pita cukai rokok baru itu khusus untuk pengadaan pada Januari 2024.
Dengan adanya pita cukai baru itu, Askolani mengatakan, Bea Cukai akan memperketat pengawasan peredaran rokok-rokok ilegal yang menggunakan pita cukai palsu.