Gerindra anggap sindiran PDIP sebagai persaingan politik
Gerindra menyebut Prabowo merupakan sosok yang bersih.
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menanggapi dingin sindiran kepada capres partainya Prabowo Subianto oleh Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo . Menurutnya, Prabowo merupakan sosok yang bersih.
"Buku-buku sudah banyak yang menerangkan tentang peristiwa itu. Saya kira Prabowo sangat bersih," kata Suhardi di rumah pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jalan Cipinang Cempedak I/29, Otista, Jakarta Timur, Senin (19/5).
Suhardi menjelaskan, pihaknya tidak merasa khawatir soal sindiran tersebut. Dia menganggap ucapan Tjahjo merupakan lambang persaingan politik.
"Ya ini persaingan politik saja," ujarnya.
Selain itu, lanjut Suhardi, pihaknya kembali menyebut bahwa mantan Danjen Kopassus itu bersih dari segala masalah. Buktinya, Prabowo bisa melenggang bersama Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009 silam.
"Kan sudah terbukti dan dibuktikan KPU tidak ada apa-apa. Pada 2009 juga bisa," terangnya.
Sebelumnya, saat di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri , Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, sebelum mendeklarasikan Jokowi dan Jusuf Kalla capres dan cawapres di Gedung Joang, Menteng, Jakarta Pusat, dengan nada menyindir, Tjahjo menyebut, Wiranto adalah mantan jenderal yang lulus menjadi purnawirawan tanpa dipecat. Menurut dia, Wiranto adalah TNI yang menjalankan sumpah prajurit dengan baik sehingga tidak dipecat dari kesatuan TNI.
"Lulus jenderal dan tidak dipecat, TNI yang benar-benar TNI, menjalankan sumpah prajurit sapta marga. Tidak dipecat sampai jabatan tertinggi panglima ABRI dan menjadi menteri pertahanan," sindir Tjahjo.
Pernyataan Tjahjo seolah menyindir capres Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dipecat sebagai Danjen Kopassus saat berpangkat letnan jenderal. Prabowo kala itu, terbukti bersalah melakukan penculikan terhadap 13 aktivis mahasiswa untuk mengamankan sidang MPR tahun 1998.