Ketum PAN: Pikiran Politik Diracuni Logika Elektoral Menghalalkan Segala Cara
Dia mengungkapkan, yang terjadi belakangan perbedaan ditajamkan. Pikiran politik diracuni oleh logika elektoral yang menghalalkan segala cara.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan, gagasan Indonesia emas pada tahun 2024 bisa dicapai bila konsisten dan berkomitmen dengan Indonesia bersatu, berdaulat dan berorientasi pada kemakmuran, serta keadilan sosial.
Namun, dia mengungkapkan, yang terjadi belakangan perbedaan ditajamkan. Pikiran politik diracuni oleh logika elektoral yang menghalalkan segala cara.
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Kapan Teuku Muhammad Hasan menjabat sebagai Gubernur Sumatera? Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera I dengan ibukota Medan.
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Kapan Harsono menjabat sebagai wakil Perdana Menteri? Selanjutnya, pada tahun 1955, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri dalam Kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
"Hanya saja kalau kita melihat apa yang terjadi di Indonesia belakangan ini, perbedaan justru ditajamkan oleh satu sama lain. Pikiran politik kita diracuni logika elektoral yang cenderung menghalalkan segala cara," katanya dalam pidato kebangsaan yang digelar CSIS Indonesia secara virtual, Kamis (19/8).
Zulkifli melihat terjadi pecah belah bangsa dengan politik SARA dan politik identitas. Pecah belah itu juga ditunjukan dengan narasi-narasi pembelahan seperti Pancasila-bukan Pancasila, cebong-kampret, serta buzzer-kadrun.
"Termasuk dengan memecah balah bangsa dengan politik SARA, politik identitas. Perbedaan keimanan kembali disoal, sukuisme diperkuat, wacana tionghoa-pribumi dimunculkan kembali, mayoritas minoritas dibenturkan, aku Pancasila dikontraskan dengan kamu bukan Pancasila. Cebong vs Kampret, Buzzer vs Kadrun. Sedih kita," ujarnya.
Wakil Ketua MPR RI menilai ada kemunduran karena keterbelahan di masyarakat itu.
"Padahal kita sudah 76 tahun merdeka kenapa mesti mundur lagi? Apa yang terjadi di tanah air kita belakangan ini. Oleh karena itu saya mengajak seluruh pihak untuk meneguhkan kembali, yuk teguhkan kembali janji kebangsaan kita kembali," pungkas Zulkifli.
Baca juga:
Ibnu Mahmud Resmi Gantikan Hanafi Rais Sebagai Anggota DPR F-PAN
Survei IPO: PDIP, Golkar, Gerindra 3 Besar, Elektabilitas PAN Salip PKS
PAN Ingatkan Ketua MPR: Perubahan Konstitusi Didasarkan Aspirasi & Keinginan Rakyat
Anggota DPR Sebut Data Kematian Covid-19 Harus Diumumkan sebagai Bentuk Akuntabilitas
PAN Minta KPU Pertimbangkan Kondisi Masyarakat Bila Surat Suara Diubah