Marzuki Alie: Dampingi SBY 10 tahun, Bu Ani punya pengalaman khusus
"Kalau saya bilang sih sah-sah saja, siapa pun juga mau dicalonkan sah saja," kata Marzuki.
Politikus Partai Demokrat Marzuki Alie angkat bicara soal wacana Ani Yudhoyono sebagai capres 2019. Menurutnya, istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki pengalaman khusus.
"Kalau saya bilang sih sah-sah saja, siapa pun juga mau dicalonkan sah saja. Kalau memang masyarakat memilih itu lah pilihan," kata Marzuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/3).
Mantan Ketua DPR itu menambahkan, maksud pengalaman khusus yang dimiliki Bu Ani adalah mendampingi SBY ketika menjadi presiden selama dua periode. Kata dia, menjabat 10 tahun sebagai presiden bukan waktu yang sebentar.
"Saya tidak pernah kalau saya bilang berinteraksi dengan beliau secara langsung. Tapi beliau dampingi SBY selama sepuluh tahun tentu punya pengalaman khusus dan beliau cukup cerdas," ujar Marzuki.
"Beliau (Bu Ani) berpidato, menyampaikan pandangan pandangan. Cukup cerdas menjadi seorang pemimpin," tambahnya.
Marzuki melanjutkan, soal elektabilitas adalah soal yang mudah. Menurut Marzuki, saat ini siapa yang menguasai media akan mudah untuk menaikkan elektabilitasnya.
"Masih lama, Belanda masih jauh. Sekarang ini kan siapa yang menguasai media, apalagi ada sosial media," tandasnya.
Baca juga:
Pro kontra Ani Yudhoyono Capres 2019
Ketokohan Ani Yudhoyono dinilai belum bisa saingi Jokowi & Prabowo
Foto Ani Yudhoyono nyapres & Michelle Obama yang ogah jadi presiden
Demokrat sebut Ani Yudhoyono kader terbaik, nyapres 2019 why not
Demokrat: SBY tak mungkin maju 2019, Bu Ani punya kapabilitas tinggi
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Mengapa PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta? Meski pernah menjadi kompetitor di Pilpres, PDIP belakang mulai rajin memuji Anies sebagai sosok yang layak diusung sebagai Cagub Jakarta. Bahkan, PDIP berencana menjodohkan Anies dengan kadernya di Jakarta. "Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya," Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan. Menurut Utut, sosok Anies memiliki modal yakni popularitas dan elektabilitas untuk bisa memenangi perebutan kursi Gubernur.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kenapa Partai NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk langsung oleh Presiden? Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden. Diketahui, mekanisme itu termuat dalam Pasal 10 RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang tengah dibahas DPR. "Benar kami menolak gubernur Jakarta ditunjuk langsung oleh presiden," kata Taufik Basari, dalam keterangannya, Kamis (7/12).Taufik menekankan, Partai NasDem tetap mendorong adanya pemilihan umum kepala daerah di Jakarta.
-
Mengapa Anies dan Cak Imin hadir di penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih? Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas. Karena itulah kami bersama di sini menghormati proses dan ini semua kami kerjakan dengan tanpa melupakan dan ingin mengingatkan pada semua bahwa pada sidang MK kemarin,