Merasa diserang kampanye hitam, pasangan Asyik yakin didukung kekuatan rakyat
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku sudah diserang dengan berbagai isu yang mengarah pada black campaign di Pilgub Jabar. Mereka menilai, hal itu merupakan indikasi kekuatan yang dimilikinya ditakuti kompetitor.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku sudah diserang dengan berbagai isu yang mengarah pada black campaign di Pilgub Jabar. Mereka menilai, hal itu merupakan indikasi kekuatan yang dimilikinya ditakuti kompetitor.
Hal itu disampaikan Ketua tim pemenangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik), Haru Suandharu saat dihubungi melalui telepon, Selasa (29/5).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Haru mengatakan, isu tak sedap sudah mulai menyerang ke paslon Asyik atau ke partai pengusung. Bahkan, di tingkat Kota, kantor partai bisa disambangi pendemo tiga kali dalam seminggu.
"Sekarang sudah ada pihak mengaitkan PKS dan koalisinya seolah tidak mencintai NKRI, tidak toleran, macam-macam, dikaitkan dengan itu lah dengan ini lah," ujarnya sambil tertawa.
Alih-alih khawatir, Haru justru menilai, upaya dari okum yang tidak jelas itu menegaskan bahwa mereka takut dengan kekuatan yang dimiliki.
"Dalam hasil berbagai survei kami tidak diunggulkan. Kami disepelekan, kami sudah biasa, tapi ya enggak usah ada upaya downgrade," ujarnya.
"Perlu ditegaskan, saya enggak nuduh siapa-siapa. Tapi yang jelas, kami tidak akan gentar dengan hal-hal semacam itu," ia melanjutkan.
Haru mengaku sudah biasa tidak menjadi unggulan dalam mengusung calon kepala daerah. Meski begitu, para kompetitor selalu mengawasi pergerakan kader dan strategi tim pemenangan dalam setiap gelaran hajat demokrasi.
Indikatornya, Ia sebut, dalam setiap hasil lembaga survei, pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh PKS jarang berada di posisi teratas.
Survei terbaru Pilgub Jabar dari Litbang Kompas yang dilakukan tanggal 10-15 Mei ini, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas 11,4 persen.
"Waktu dua periode lalu juga sama. Ya gapapa lah, mending begitu, tapi menang," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan rilisan beberapa survei, masyarakat yang menentukan pilihannya itu terbagi dalam empat fase. Yakni, pada masa kampamye, seminggu sebelum pemilihan, masa tenang dan hari H.
Tim kampanye di tingkat provinsi, Kota, Kabupaten hingga desa saat ini sudah mulai tancap gas.
"Ini ibaratnya injury time. Yang bahaya tuh kan goal di masa injury time. Kita itu incar goal di injury time," selorohnya.
Ia meyakini bahwa para pesaingnya pun merasakan potensi kekuatan besar yang dimiliki oleh PKS dan koalisinya. Apalagi, banyak faktor pendukung lain yang bisa merealisasikan kemenangan di Pilgub Jabar.
Haru memberikan bocoran bahwa pasangan Asyik sudah didukung oleh 14 ormas islam. Mereka sudah menggaransi akan jalan tanpa paksaan menyosialisasikan Asyik.
"Mereka bilang ke saya, perasaan kami mendukung pasangan Asyik dengan partai pengusung itu sama besar," katanya.
"Mereka bergerak di luar mesin partai koalisi. Mesin ini berjalan dengan people power, tanpa instruksi dari tim pemenangan. Ini yang bikin kita optimis menang," tambahnya.
Baca juga:
Kurang populer di Cirebon dan Karawang, Emil-Uu bakal gencarkan kampanye
Bangun kemandirian ekonomi di Jabar, TB Hasanuddin berencana perbanyak SMK
Memuliakan janda dan anak yatim perintah agama sekaligus konstitusi
TB Hasanuddin sesumbar akan beri akses permodalan petani
Meroket di survei, Hasanah dinilai bisa jadi 'Kuda Hitam' di Pilgub Jabar
Dedi Mulyadi ingin buat asuransi untuk pekerja Informal di Jabar