Nurul Arifin risaukan pengamanan pilkada serentak
Sedikitnya jumlah kursi yang diperebutkan membuat massa terkonsentrasi sehingga memicu kerusuhan.
Tidak dimasukkannya pilkada ke dalam kerangka pemilu serentak, membuat Pansus RUU Pilkada dan pemerintah bersepakat untuk menggelar pilkada serentak pada 2020. Tetapi anggota Pansus RUU Pilkada dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin merisaukan pengamanan jika pilkada digelar bersamaan.
"Salah satu problem serius pilkada adalah pengamanan. Pilkada yang berjalan sendiri-sendiri saja sering berubah menjadi kerusuhan. Bagaimana kalau pilkada dibarengkan pelaksanaannya ya, padahal jumlah polisi terbatas," tutur Nurul.
Kerisauan Nurul tersebut disampaikan dalam diskusi buku Menata Ulang Jadwal Pilkada: Menuju Pemilu Nasional dan Pemilu Daerah, Minggu (26/1), di Jakarta. Buku yang ditulis Didik Supriyanto, Khoirunnisa Agustyati, dan August Melaz ini membahas penyelenggaraan pilkada dalam kerangka pemilu serentak nasional dan daerah.
Menurut Nurul, agak sulit memasukkan pilkada serentak ke dalam kerangka pemilu serentak versi putusan MK. Sebab menurut MK, pemilu serentak itu menyatukan penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden. Pilkada tidak masuk di sana.
Oleh karena itu, Pansus RUU Pilkada dan pemerintah sementara ini bersepakat untuk menyerentakkan pilkada pada tahun 2010, atau setahun setelah pemilu serentak versi MK. "Tapi saya masih risau dengan masalah keamanannya, mengingat jumlah polisi terbatas, sementara pilkada berjalan bersamaan," katanya.
Menurut Nurul, pilkada memang lebih rawan konflik dan rusuh, karena jabatan yang diperebutkan terbatas: sepasang kursi gubernur dan sepasang kursi bupati/wali kota. "Ini berbeda dengan pemilu legislatif yang kursinya banyak, sehingga massa pendukung pecah konsentrasinya, sehingga potensi konflik kecil."
Memang sangat baik kalau pilkada dibarengkan penyelenggaraannya dengan pemilu DPRD, sementara pemilu presiden dibarengkan dengan DPR dan DPD. "Dulu, Pansus RUU Pemilu Legislatif pernah mendiskusikan soal ini. Tapi dengan putusan MK, agak sulit untuk menyelenggarakan pemilu nasional dan pemilu daerah," tuturnya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa perbedaan utama antara Pemilu dan Pilkada? Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) memiliki perbedaan yang signifikan dalam aspek pemilihan pemimpin.
-
Kapan Pilkada Serentak 2024 dijadwalkan? Pilkada serentak dilaksanakan pada tahun 2024, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam peraturan tersebut.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.