OSO dituding minta mahar ke calon kepala daerah
Dadang mengungkap, pada Pilkada 2018 ini, para kader yang ingin mengajukan diri sebagai calon kepala daerah, juga dimintai uang mahar agar dapat keluar rekomendasi.
Wasekjen Hanura versi Munaslub Jaktim, Dadang Rusdiana mengatakan, ketidakpuasan para kader terhadap kepemimpinan Osman Sapta Odang telah sejak lama. Pilkada 2018 merupakan puncak mereka untuk menyatakan mosi tidak percaya.
Dadang mengungkap, pada Pilkada 2018 ini, para kader yang ingin mengajukan diri sebagai calon kepala daerah, juga dimintai uang mahar agar dapat keluar rekomendasi.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Siapa yang menemani Hana Hanifah saat sidang perceraian? Hana Hanifah ngadepin sidang perceraian pertamanya di Pengadilan Agama Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/10). Dia dateng bareng pengacaranya, Acong Latief.
-
Kapan Anggika dan Omar bertunangan? Pada April 2024, mereka memutuskan untuk bertunangan.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
"Kegelisahan itu sejak lama. Kita terheran-heran kok begini ya. Kita memang terkejut dengan gaya kepemimpinannya, nah ini proses berlanjut pecat ini, pecat itu segala macem. Muncul kekesalan, klimaksnya pilkada. Ada orang diperas begini ketua DPC nyalon harus bayar, masa kader sendiri harus bayar. Jadi pilkada itu klimaks ketidakpuasan terhadap OSO," ungkapnya di DPP Hanura, Jalan Hankam, Jakarta Timur, Kamis (18/1).
Sekjen Hanura versi Munaslub Jaktim, Sarifuddin Sudding mengaku tidak ada rencana memecat OSO jauh-jauh hari. Munaslub yang digelar lima hari setelah kubu Sudding mendeklarasikan pemecatan OSO ini, dilakukan secara spontan. Para kader dari 27 DPD dan 401 DPC, langsung datang ke Jakarta untuk mengeluarkan aspirasinya.
"Tidak ada itu secara spontan kami lakukan," ucapnya.
Hal ini juga diamini oleh Waketum Nurdin Tampubolon. Menurut dia, para kader datang jauh-jauh ke Jakarta dengan maksud menyelamatkan partai yang telah diombang-ambing OSO.
"Kita melaksanakan ini awalnya ingin menyelamatkan partai. Kalau hal ini tidak selamatkan, membuat Hanura tidak eksis lagi di 2019. Jadi tidak ada rencana sebelumnya," pungkasnya.
Baca juga:
Kubu Daryatmo tuding mahar Rp 200 M disimpan di OSO sekuritas
Ketum Hanura mengajak dua kubu berseteru damai
Loyalis OSO minta kubu Sarifuddin Sudding kembali ke jalan yang benar
Usai Munaslub, kader Hanura kubu Sudding konvoi ke rumah Wiranto
Sekjen PDIP prihatin atas konflik internal Hanura