Pasang Badan Bela AHY, Ketua DPD Demokrat Banten Siap jika Dipolisikan Moeldoko
Iti mengatakan terkait kirim santet itu analogi saja, jadi mengistilahkan. Sebab, KLB yang digelar sudah tidak beretika dari sudut manapun.
Ketua DPD Partai Demokrat Banten yang juga menjabat sebagai Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengklarifikasi terkait ucapannya yang akan mengirim santet Banten kepada Kepala KSP Moeldoko.
Menurut Iti, ucapannya hanya analogi dan bagian dari bentuk loyalitasnya kepada Ketua Umum Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
"Iya, itu kan analogi atau istilah bahwa apapun yang terjadi. Saya tetap akan berada di kepemimpinan Pak AHY membela Demokrat dan juga bagaimana menjadikan kedaulatan berdemokrasi. Artinya, Demokrat Banten apapun, kami siapa dan loyal kepemimpinan AHY pemimpin Demokrat yang sah," kata Iti Oktavia Jayabaya kepada awak media, Selasa (9/3).
Iti mengatakan terkait kirim santet itu analogi saja, jadi mengistilahkan. Sebab, KLB yang digelar sudah tidak beretika dari sudut manapun.
"Mau itu AD ART, petunjuk PO itu kan tidak sesuai perundang-undang yang berlaku. Semua hidup ini kan ada pro dan kontra, ada yang pro AHY ya membela AHY. Ada pro Moeldoko ya membela Moeldoko. Tapi kami ingin menempatkan bahwa cara-cara seperti ini tidak baik dan ini akan membunuh demokrasi di Indonesia,"kata Iti.
Itu menegaskan dirinya siap menghadapi apapun risiko akibat pernyataannya yang di lontarkan terhadap Moeldoko tersebut.
"Jadi pimpinan itu ada risiko, jadi prajurit juga ada risiko. Ya hidup ini harus kita hadapi," tambah Iti.
Baca juga:
Demokrat Ungkap Pengurus Daerah Diancam untuk Pro Hasil KLB
Gatot Mengaku Diajak Kudeta AHY Dua Kali
Tentukan Nasib Demokrat, Menkum HAM Tunggu Kubu KLB Serahkan Berkas
Jamin Profesional, Menkum HAM Minta Kubu SBY-AHY Tak Asal Tuduh Pemerintah
Demokrat Kubu Moeldoko Terbuka Lebar Bagi Anak dan Menantu Jokowi