Perempuan Mengadu soal Catcalling di Jakarta, Pramono Anung: Kita Kasih Pelaku Sanksi Sosial
Korban mengaku beberapa kali mendapati perlakuan tidak menyenangkan di tempat umum dan bahkan di transportasi umum.
Seorang wanita korban catcalling, mengadu soal kondisinya kepada Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung di saat pertemuan di Tebet Eco Park Jakarta.
Ia mengaku beberapa kali mendapati perlakuan tidak menyenangkan di tempat umum dan bahkan di transportasi umum ketika berpergian sehari-hari.
- Terduga Pelaku Penyekap dan Aniaya Pemuda di Jaktim Terancam Dijerat Pasal Berlapis
- Pengemudi Mobil di Tol Tangerang-Jakarta Resah dan Takut Banyak Bocah Lempar Batu dari Atas JPO, Polisi Diminta Segera Bertindak
- Ngumpet di Pekalongan, Pembunuh Wanita di Depok Ditangkap
- Penampakan 5 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang Jakarta, Dipicu Sopir Truk Ngantuk di Lajur Cepat
"Saya adalah korban catcalling di sarana umum, juga di transportasi publik. Ini saya rasakan beberapa kali. Saya tidak mau lagi terjadi kepada saya dan yang lainnya juga," katanya korban catcalling kepada Pramono dalam keterangannya, Minggu (13/10).
Mendengar itu, Pramono ikut prihatin atas pengalaman buruk yang diterima oleh korban catcalling itu dan setuju tidak boleh lagi ada korban yang lain.
Kendati begitu, Pramono mengatakan perilaku tersebut bisa dicegah dengan pemasangan sejumlah CCTV di wilayah strategis dan di dalam transportasi umum.
"Para pelaku itu takut ketika viral. Jika CCTV nanti sudah dipasang, mereka akan lebih cepat viral dan netizen kita kan sangat luar biasa. Kita bisa kasih sanksi sosial bagi pelaku," jelas politikus PDIP itu.
Bukan hanya untuk pelaku catcalling dan pelecehan seksual, para pelaku tindak kriminal lainnya juga dapat diketahui secara cepat karena ada video yang merekam jejak mereka.
"Sehingga ini akan menjadi pengawasan kita bersama, bukan hanya pengawasan dari aparat penegak hukum saja . Kita masyarakat juga bisa mengawasi daerah kita sendiri," tutup Pramono.