PKS Soal RUU Minol: Regulasi yang Atur Peredaran Minuman Beralkohol Tak Berhasil
"Regulasi itu politik hukumnya adalah mengatur, mengendalikan, tetapi faktanya bahwa pengendalian yang dilakukan pemerintah dengan seluruh kombinernya itu tidak berhasil,"
Anggota DPR Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengungkap alasan perlu ada undang-undang meregulasi secara ketat minuman beralkohol. Pengaturan yang ada, mulai dari undang-undang, peraturan menteri, peraturan pemerintah, peraturan presiden, hingga peraturan daerah tidak berhasil mengendalikan peredaran minuman beralkohol. Anak muda menjadi sasaran karena tidak ada aturan yang komprehensif.
Sementara, politik regulasi RUU Larangan Beralkohol bukan mengendalikan, tetapi melarang. Bukhori yakin pengaturan ini berbeda dengan aturan yang sudah ada.
-
Bagaimana cara berhenti minum alkohol? Keputusan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol membutuhkan sebuah rencana.
-
Apa itu minuman non-alkohol? Untuk dikategorikan sebagai minuman non-alkohol, suatu minuman harus memiliki kandungan alkohol kurang dari 0,5 persen alkohol per volume (ABV). Biasanya, produsen menggunakan metode seperti filtrasi atau distilasi untuk menghilangkan alkohol dari produk mereka. Teknik terbaru bahkan mengubah proses fermentasi sehingga gula dalam minuman tidak berubah menjadi alkohol.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan paru-paru basah? Mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan dan merusak sistem imun. Perlahan-lahan kondisi itu akan menyebabkan penyakit paru-paru basah dan juga infeksi.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kenapa kebiasaan konsumsi alkohol berlebihan bisa bikin cepat pikun? Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan atrofi otak dan hilangnya ingatan dini. Alkohol berdampak pada hippocampus, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk memori.
"Regulasi itu politik hukumnya adalah mengatur, mengendalikan, tetapi faktanya bahwa pengendalian yang dilakukan pemerintah dengan seluruh kombinernya itu tidak berhasil," ujar Bukhori kepada wartawan, Jumat (13/10).
Menurutnya, RUU Larangan Minuman Beralkohol ini akan menjadi payung hukum yang kuat untuk larangan minuman beralkohol. RUU ini dianggap akan menampung regulasi-regulasi sebelumnya yang sudah mengatur mengenai minuman beralkohol.
"Dii rancangan UU ini kita menawarkan satu solusi agar berbagai ancaman regulasi yang ada itu ditampung kemudian merujuk pada suatu UU, ada payung yang kemudian kuat dan jelas dan payung itu sifatnya minol," kata Bukhori.
Bukhori mempertanyakan kekhawatiran masyarakat jika RUU ini diterapkan. Dia mengatakan, jika dilarang manusia normal itu tidak menjadikan minuman beralkohol sebagai konsumsi harian.
"Bahkan, misalnya sebagai peminum, saya kira tidak menjadi minuman harian, bukan konsumsi harian pasti perlu minuman lain, tidak hanya itu saja," ujarnya.
Selain itu, kekhawatiran akan merugikan negara tak dikhawatirkan Bukhori. Sebab, kata dia, nilainya kecil.
"Karena nilai devisanya juga sangat kecil. Tapi kerusakannya begitu besar," ucapnya.
Bukhori menyebut, ada beberapa pengecualian. Untuk alasan pariwisata masih diperbolehkan minuman beralkohol bagi turis asing di tempat tertentu.
Kemudian, untuk alasan kebudayaan dan peribadatan, pengobatan juga diperbolehkan.
"Sebab tidak mungkin ada suatu aturan tanpa ada jalan keluar," kata dia.
(mdk/ray)