RUU Tembakau tinggal 'diketok' di paripurna
"Mayoritas partai menyetujui untuk dilanjutkan," kata Misbakhun.
DPR berjanji akan segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pertembakauan. Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengatakan, saat ini RUU tersebut tinggal menunggu persetujuan tingkat dua.
"RUU Pertembakauan di tingkat harmonisasi DPR sudah selasai, tinggal nanti akan dibawa ke paripurna untuk mendapatkan persetujuan di tingkat 2, tingkat satunya sudah selesai," kata Misbakhun dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/8).
Dia menegaskan, RUU tersebut sebagai bentuk dukungan kepada petani. Hal itu bertujuan agar para petani sejahtera dan industri rokok juga bisa terjaga.
"Mayoritas partai menyetujui untuk dilanjutkan. Saya ingin menekankan RUU Pertembakauan ini kita berpihak kepada petani, berpihak kepada kepentingan nasional bagaimana kesejahteraan petani itu bisa terangkat. Industri bisa terjaga," terang Politisi Partai Golkar tersebut.
Selain itu, kata dia, agar industri rokok memiliki payung hukum. Sehingga unsur asing tidak mempengaruhi kebijakan nasional.
"Jangan sampai agenda-agenda global itu masuk kepada kepentingan nasional kita, hanya karena unsur-unsur asing yang ingin mempengaruhi kebijakan kita," ujar Misbakhun.
Dia menjelaskan, isi UU tentang penetapan harga, larangan impor juga tentang penyerapan tembakau nasional.
"Penetapan harga, jangan sampai petani itu termarginalkan. Kemudian di dalamnya penyerapan tembakau nasional, larangan impor. Ketentuan izin, 80 persen tembakau nasional," ucapnya.
Dia berharap, Pemerintah daerah, industri, dan petani bersinergi untuk menetapkan harga supaya mereka tidak tergerus oleh kepentingan-kepentingan sesaat.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Kenapa Kemendag berkoordinasi dengan industri tembakau? Lebih lanjut Mendag menjelaskan, Kemendag juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
Baca juga:
Pemerintah harus pikir nasib petani tembakau bila harga rokok naik
Jika rokok naik Rp 50 ribu, 6,2 juta petani tembakau kena imbas
Tolak wacana harga rokok naik, petani di Demak bakar ladang tembakau
Jika harga rokok melambung, petani minta banderol tembakau juga naik
Petani tembakau: Wacana rokok jadi Rp 50.000/bungkus pesanan asing