Said Abdullah Sebut Perlunya Kematangan dalam Kepemimpinan
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar untuk mengayomi masyarakat.
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar untuk mengayomi masyarakat. Sehingga untuk menjadi seorang pemimpin menurut Said diperlukan kematangan secara mental.
Ia menyebut hal itulah yang ditekankan PDIP dalam melakukan kaderisasi di internal partai. Dengan kaderisasi, partai membentuk karakter para kader, berproses sesuai jalur dan kemudian baru tampil untuk menjadi pemimpin.
- Said Abdullah Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Menunggu Waktu yang Tepat
- Ini yang Dilakukan Said Abdullah Ketika Mengangkat Keterpurukan PDIP di 2004
- PDIP: Memikirkan Bangsa ke Depan Lebih Penting dari Masuk Atau tidak ke Pemerintahan
- Said Abdullah Sebut PDIP Pertimbangkan Usulan Gabung Koalisi Prabowo
"Perlunya soal kematangan dalam kepemimpinan. Sebab ada tanggung jawab, sekaligus risiko yang besar pada pundak pemimpin," kata Said Abdullah pada suatu kesempatan.
Said menambahkan bagi PDI Perjuangan, kaderisasi partai adalah jalan untuk menguatkan rekrutmen jabatan jabatan politik. Di mana tidak ada jalan instan bagi setiap kader PDI Perjuangan dalam mengemban jabatan-jabatan politik.
Berproses dari bawah, menurut Ketua Banggar DPR RI ini, adalah jalan untuk menggembleng setiap kader Banteng mendapati pengalaman politik yang panjang. Pengalaman panjang itulah yang menjadi ilmu kehidupan untuk mematangkan setiap kader dan bisa selesai atas dirinya sendiri.
Kemudian lanjut Said, PDIP tidak mengenal penugasan instan dan kilat dalam jabatan jabatan politik. Sebab yang dipertaruhkan adalah keselamatan rakyat. Karena kata dia jika tetap memaksakan jalur kilat rakyat akan terdampak oleh pemimpin yang belum memiliki kedewasaan secara mentalitas.
Dia mengibaratkan, calon pemimpin nasional adalah manusia setengah dewa. Di mana ada kewenangan yang sangat besar pada kekuasaannya.
"Bila dalam perjalanannya ada satu dua kader yang memilih jalan sendiri karena tergiur kedudukan, atau hal lainnya, PDI Perjuangan menghormati jalan politik yang ditempuhnya. PDI Perjuangan tidak akan menghitung jasa, karena setiap kader sesungguhnya sudah diasah jiwa pengorbanan sejak ia menjalani kaderisasi pratama, madya hingga utama," ujar Said.