SBY: Saya Tidak Pernah Menuduh PDI Perjuangan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tak gentar bakal dilaporkan politisi PDIP, Kapitra Ampera ke Polda Riau. Laporan itu terkait pernyataan SBY ke publik soal pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru Sabtu (15/12) kemarin.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tak gentar bakal dilaporkan politisi PDIP, Kapitra Ampera ke Polda Riau. Laporan itu terkait pernyataan SBY ke publik soal pengrusakan atribut Demokrat di Pekanbaru Sabtu (15/12) kemarin.
"Silakan (lapor ke Polisi)," ujar SBY usai mengikuti Car Free Day (CFD) dan bertemu dengan ribuan masyarakat di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Minggu (16/12).
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
SBY mengaku punya bukti yang kuat terkait insiden pengrusakan ribuan atribut partai berlambang bintang Mercy tersebut di Kota Pekanbaru. Atribut yang rusak berupa baliho, bendera serta umbul-umbul. Bahkan ada atribut yang dibuang ke parit.
"Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat). Insya Allah membuka jalan siapa-siapa saja di balik aksi pengrusakan itu," kata ayah Agus Harimurti Yudhono (AHY) itu.
Sebelumnya, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu malam, Kapitra sebelumnya berkoar-koar akan mempolisikan Presiden RI ke 6 tersebut. Sebab, PDIP merasa disudutkan atas pernyataan SBY dalam insiden pengrusakan atribut Partai Demokrat Pekanbaru.
Tapi SBY menegaskan, tak pernah menuduh siapapun. Bahkan SBY merasa tak pernah menyebut partai manapun.
"Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan di balik apa yang dilakukan kemarin," kata SBY santai.
SBY berharap, Polisi dapat menangani kasus pengrusakan atribut partai dengan cepat dan serius. Sebab, SBY menegaskan merusak atribut Demokrat sama dengan menginjak-injak harga dirinya.
"Kepolisian kita hebat. 10 Tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas. Kali ini saya menunggu apakah bisa dilakukan lagi," ujar SBY.
Atribut yang dirusak itu menyambut kedatangan SBY, bersamaan dengan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Pekanbaru. Namun atribut partai lain tidak rusak saat atribut Demokrat dirobek hingga dibuang ke parit. SBY langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya.
Sebelumnya, PDIP mengklarifikasi video pelaku perusakan atribut Partai Demokrat dan Ketua Umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap menyudutkan partai berkuasa.
Politikus PDIP Kapitra Ampera mengatakan, video tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Apalagi menurutnya video yang direkam kemudian diviralkan juga merupakan suatu tindak kejahatan.
"Kita tak tahu, dia beri keterangan dimana, seseorang direkam dan diviralkan ini kejahatan tidak? sementara dia belum tentu bersalah. Ini bukan etika politik, seharusnya diberikan dulu ke polisi," ujarnya, dikutip dari Antara.
Menurutnya orang PDIP yang dituduh melakukan pesanan atas perusakan atribut belum tentu pengurus, bisa saja simpatisan.
Dia juga mengatakan tak pernah mendengar ada nama Budi di kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah maupun Pusat seperti yang dituduhkan dalam video itu.
"Jadi saya lihat ada 'lebay' di sini supaya dibesar-besarkan. Kalau paham aturan di republik ini harusnya dikasih ke kepolisian. Ini main hukum sendiri, ini yang tidak bijak," kata Kapitra.
Baca juga:
Polisi Dalami Motif Perusakan Baliho SBY dan Bendera Demokrat di Riau
Hasto Sebut Riau Bukan Basis PDIP, Tuduhan Demokrat 'Playing Victim'
Hasto Menduga ada Penyusup terkait Kasus Perusakan Bendera Demokrat
Setelah Lapor Polisi, Demokrat akan Laporkan Perusakan Bendera ke Bawaslu
Kadernya Dituding Rusak Bendera Demokrat, Hasto Bilang 'Itu Bukan Watak PDIP'
Wasekjen Demokrat Andi Arief Dapat Informasi Perusak Bendera Orang Suruhan PDIP