Sekjen PDIP Kritik Kepemimpinan RK di Bandung dan Jabar: Tak Jauh Berubah
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai kinerja Ridwan Kamil selama menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tidak maksimal.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menilai kinerja Ridwan Kamil selama menjadi Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat tidak maksimal.
Menurut Hasto, Pilkada Jawa Barat 2024 menjadi momentum untuk perbaikan kepemimpinan daerah. Salah satu contoh masalah yang tidak berhasil dituntaskan oleh Ridwan Kamil semasa menjadi kepala daerah di Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat adalah banjir.
- Reaksi Ridwan Kamil soal Heru Budi Tak Diusulkan Jadi Pj Gubernur Jakarta
- Diusung PDIP Maju Pilkada Banten, Airin Rachmi Diany Tegaskan Masih Kader Golkar
- Sekjen Gerindra Deklarasikan Bekas Sekpri Prabowo sebagai Calon Wali Kota Bandung
- Reaksi KPK soal Kubu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Minta Ganti Penyidik
Di sisi lain, ia meyakini pasnagan Jeje-Ronal, yang diusung PDIP di Pilkada Jabar bisa mengubahnya menjadi lebih baik.
“Contohnya hari ini kita lihat Kota Bandung baru hujan sebentar, banjirnya sudah di mana-mana. Artinya kepemimpinan sebelumnya nggak mampu mengatasi hanya urusan banjir ini,” kata Hasto usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) di Ballroom Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Sabtu (9/11).
Hasto menjanjikan pasangan Jeje-Ronal bisa mengatasi tak hanya persoalan banjir. Beberapa isu strategis seperti sistem transportasi akan dibenahi, termasuk permasalahan sampah.
“Kita ingin menampilkan Kota Bandung dengan baik dan kemudian juga Jawa Barat di bawah kepemimpinan sosok yang berpengalaman. Karena kita lihat ternyata Kota Bandung di bawah Pak RK (Ridwan Kamil), kemudian juga (5 tahun) sebagai Gubernur, persoalannya tidak jauh berubah. Bahkan dari banjir saja itu lebih buruk daripada sebelumnya,” tegas dia.
Dukungan untuk Pramono-Rano di DKI Jakarta
Dalam kesempatan itu, Hasto menanggapi kabar adanya perpindahan dukungan dari partai lain untuk Pramono-Rano Karno yang diusung PDIP di Pilkada Jakarta.
Kabar itu tidak terlepas dari pertemuan politisi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dengan Pramono.
Diketahui tujuh politikus dari KIM Plus yang bertemu langsung di kediaman Pramono adalah Muhammad Ishaq dari Partai PPP, H.M Nafiudin Partai NasDem.
Kemudian, Ahmad Faisal dari partai PSI, Firman Abdul Hakim Partai PPP, Riko Partai PAN, Ahmad Syukri PKB, Redim Okto Fudin Partai PKB.
“Ya, kalau kita lihat kepemimpinan Mas Pram itu merangkul, hubungan Mas Pram dengan Pak Prabowo itu sangat baik, dengan Pak Surya Paloh, kemudian Pak Zulkifli Hasan, merangkul,” ucap dia.
“Dan dalam konteks ini, kami percaya bahwa dengan kepemimpinan yang merangkul, Mas Pram menjadi titik temu sebagai pemimpin di Jakarta dengan pengalaman yang luas,” tegas Hasto.