Sosok Sherly Tjoanda, Cagub Malut yang Mengambil Alih Kepemimpinan Setelah Suami Tewas dalam Kecelakaan Kapal
Sherly Tjoanda, istri dari mendiang Benny Laos, kini meneruskan langkah perjuangan suaminya sebagai calon gubernur Maluku Utara 2024.
Tragedi yang menimpa calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos, telah mengguncang hati masyarakat dan para pendukungnya. Insiden yang terjadi ketika kapal cepat meledak di Pulau Taliabu merenggut nyawa Benny di saat ia tengah menjalani kampanye politik.
Kepergian Benny meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat Maluku Utara yang sangat berharap pada kepemimpinannya. Namun, di tengah kesedihan yang menyelimuti, muncul sebuah keputusan penting dari Sherly Tjoanda, istri Benny Laos yang telah tiada.
- Sosok Benneisha Edelyn Laos yang Menawan, Putri Sherly Tjoanda, Calon Gubernur Maluku Utara
- Kabar Terbaru Kematian Benny Laos, Pencalonnya di Pilgub Malut Digantikan Sosok Ini
- Sisi Lain Sherly Tjoanda Cagub Maluku Utara, Hobi Bersepeda hingga Olahraga Air
- 8 Parpol Sepakat Pencalonan Benny Laos di Pilkada Maluku Utara Digantikan Istrinya Sherly Tjoanda
Dengan dukungan penuh dari keluarga dan partai yang mengusung, Sherly mengambil langkah untuk melanjutkan perjuangan suaminya dalam pemilihan kepala daerah 2024. Keputusan tersebut membawa Sherly ke babak baru sebagai calon Gubernur Maluku Utara.
Siapakah sebenarnya sosok Sherly Tjoanda? Bagaimana perjalanan hidupnya sehingga ia siap menerima tanggung jawab besar ini? Simak profil lengkapnya yang telah dilansir Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis (21/11).
Tragedi di Pulau Taliabu: Perjalanan Kampanye yang Berakhir Duka
Kampanye Benny Laos di Pulau Taliabu, yang seharusnya menjadi momen signifikan untuk mempererat hubungan dengan masyarakat, berakhir dengan tragedi yang memilukan. Pada tanggal 12 Oktober 2024, kapal cepat yang ditumpangi oleh Benny dan rombongannya mengalami ledakan, yang diduga disebabkan oleh kebocoran bahan bakar.
Benny Laos sempat mendapatkan perawatan di RSUD Bobong, Pulau Taliabu, namun sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan. Istrinya, Sherly Tjoanda, yang juga berada di dalam kapal, mengalami luka parah dan harus dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Tragedi ini tidak hanya menghancurkan impian Benny untuk memimpin Maluku Utara, tetapi juga mengguncang stabilitas politik di daerah tersebut. Setelah insiden tersebut, partai politik yang mendukung Benny segera berkumpul untuk menentukan siapa yang akan menggantikan posisinya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pilkada yang berlaku.
Sherly Tjoanda: Dari Istri Politisi ke Kandidat Pemimpin
Sherly Tjoanda dilahirkan di Ambon pada tanggal 8 Agustus 1984. Ia adalah istri dari Benny Laos dan sering kali terlihat mendampingi suaminya dalam berbagai acara pemerintahan serta kampanye politik. Dengan latar belakang yang sederhana namun kuat, Sherly aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk snorkeling dan bersepeda.
Selama 19 tahun pernikahan, Sherly dan Benny telah dikaruniai tiga orang anak. Anak pertama mereka, Bennett Edbert Laos, saat ini sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Selain dikenal sebagai istri yang setia, Sherly juga merupakan pendukung utama visi dan misi suaminya dalam membangun Maluku Utara.
Keputusan Sherly untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024 dipicu oleh dukungan dari keluarganya, termasuk ketiga anaknya. Ia merasa yakin untuk melanjutkan perjuangan Benny yang belum terselesaikan.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Sherly bertekad untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. "Saya merasa ini adalah panggilan untuk melanjutkan apa yang telah dimulai suami saya," ungkapnya. Dukungan dari keluarga menjadi motivasi utama bagi Sherly untuk terjun ke dunia politik dan berjuang demi kemajuan daerahnya.
Regulasi yang Membuka Jalan: Pengganti Paslon Meninggal Dunia
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 mengenai Pemilihan Kepala Daerah menetapkan bahwa apabila salah satu pasangan calon meninggal dunia, partai politik yang mengusungnya diberikan waktu tujuh hari untuk mengajukan calon pengganti. Dalam situasi ini, partai yang mendukung Benny Laos telah sepakat untuk memilih Sherly Tjoanda sebagai penggantinya.
Keputusan ini diambil tidak hanya karena kedekatan Sherly dengan program kerja yang telah dirancang oleh Benny, tetapi juga karena keyakinan terhadap kemampuan Sherly dalam memimpin Maluku Utara.
Saat ini, Sherly berpasangan dengan Sarbin Sehe untuk posisi calon Wakil Gubernur. Pasangan ini mendapatkan dukungan dari delapan partai politik, termasuk Partai NasDem, Demokrat, PKB, dan PAN, yang meyakini bahwa Sherly adalah sosok yang tepat untuk meneruskan visi besar mendiang Benny Laos.
Visi dan Misi Sherly Tjoanda untuk Maluku Utara
Sherly, sebagai penerus perjuangan Benny Laos, memiliki visi untuk membangun masyarakat Maluku Utara yang sejahtera dan mampu bersaing. Ia merancang program kerja yang menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, peningkatan akses pendidikan, serta perbaikan layanan kesehatan.
Komitmen Sherly untuk melanjutkan kebijakan yang telah dicanangkan oleh Benny saat menjabat Bupati Pulau Morotai sangat kuat. Salah satu prioritasnya adalah membuka akses ekonomi bagi daerah-daerah terpencil di Maluku Utara.
Dalam sebuah wawancara, Sherly menyatakan bahwa dalam setiap langkah, saya selalu memikirkan bagaimana melanjutkan cita-cita almarhum suami saya untuk Maluku Utara. Ini bukan hanya perjuangan saya, tetapi perjuangan kita semua. Pernyataan tersebut menunjukkan dedikasinya untuk mewujudkan harapan dan cita-cita yang lebih baik bagi masyarakat.
Dukungan Publik dan Tantangan di Depan
Keputusan Sherly untuk berpartisipasi dalam Pilkada 2024 mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan berbagai tokoh publik. Dukungan emosional yang diberikan oleh sahabatnya, termasuk penyanyi Ashanty, menjadi salah satu sumber motivasi bagi Sherly.
Namun, di balik dukungan tersebut, Sherly harus menghadapi berbagai tantangan yang cukup besar. Ia tidak hanya harus bersaing dengan lawan politik yang kuat, tetapi juga harus meyakinkan masyarakat bahwa ia layak meneruskan warisan yang ditinggalkan oleh Benny. Meskipun begitu, Sherly tetap optimis untuk melangkah maju berkat pengalaman dan semangat yang dimilikinya.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube, Sherly menyampaikan rasa terima kasihnya, "Makasih Mbak Shanty, Mas Anang, buat persahabatannya. Aku sempat takut sendirian waktu Benny pergi, tapi ternyata Benny punya teman-teman yang luar biasa mendukung aku."
Pernyataan tersebut menunjukkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam perjalanan politiknya. Dengan dukungan yang kuat dari orang-orang terdekat, Sherly percaya bahwa ia dapat menghadapi segala rintangan yang ada di depannya.