Tingkat Kepuasan Publik Tinggi, Jokowi Bisa Jadi King Maker Pilpres 2024
Tingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Tingginya kepuasan publik ini menjadikannya sebagai king maker pada 2024.
Tingkat Kepuasan Publik Tinggi, Jokowi Bisa Jadi King Maker Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan hat-trick alias menang tiga kali berturut-turut pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sekalipun sudah tidak berhak kembali maju, tingkat kepuasan publik (approval rating) atas kinerja pemerintahan petahana masih tinggi jelang 14 bulan purnabakti.
- Survei LSI: 28,7% Responden Nilai Jokowi Tak Netral pada Pilpres 2024
- Survei Indikator: Publik Tak Yakini Ada Arahan Jokowi terkait Golkar-PAN Dukung Prabowo
- Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Publik kepada Pemerintahan Jokowi Tembus 81%
- Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Ganjar Pranowo
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode Juli 2023, approval rating Jokowi menembus 81,2%. Angka ini, berdasarkan sejumlah hasil riset Indikator, merupakan yang tertinggi sejak Jokowi memimpin pada 2014.
"Menurut saya, melihat approval (rating) Pak Jokowi, sepertinya sudah jelas (pemenang Pilpres) 2024 bukan Ganjar, Prabowo, Anies, tetapi yang menang Pak Jokowi," kata peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya, Jumat (18/8).
merdeka.com
Ia mengakui bahwasanya Jokowi secara konstitusi tidak bisa lagi maju pada pilpres karena sudah memenanginya dua kali berturut-turut. Kendati begitu, tingginya kepuasan publik ini menjadikannya sebagai king maker pada 2024.
"Apa, sih, fungsinya presiden memiliki approval rating di saat secara konstitusional dia terhalang maju lagi? Kita, kan, belakangan diskusi soal king maker. King maker itu baru bisa dimainkan oleh Jokowi, konteksnya dalam pertarungan 2024, jika seorang presiden punya approval rating yang tinggi," tuturnya.
Burhanuddin melanjutkan, tingginya approval rating tersebut pun membuat dua bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo memperebutkan Jokowi effect.
"Karena approval (rating) Jokowi tinggi, Prabowo dan Ganjar, kan, rebutan pengaruh Pak Jokowi," jelasnya.
Prabowo berupaya mengasosiasikan dirinya sebagai bagian dari Jokowi karena menjadi Menteri Pertahanan (Menhan). Adapun Ganjar kolegs Jokowi di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).