4 Manfaat sehat yang hanya di dapatkan oleh si jomblo
Tak perlu galau! Ini dia kabar baik bagi para jomblo
Predikat lajang, jomblo, atau single seringkali dipandang sebagai status yang menyedihkan. Sebab selain terlihat sendirian, beberapa penelitian kesehatan menunjukkan bahwa orang yang menikah akan lebih panjang umur.
Namun ternyata hidup melajang pun mampu membawa manfaat kesehatan. Berikut adalah manfaat kesehatan yang bisa Anda dapatkan ketika hidup melajang seperti dilansir dari healthmeup.com.
Lebih bugar
Ketika Anda melajang, maka Anda akan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat diri dan kesehatan Anda. Sementara mereka yang telah berpasangan akan lebih dipusingkan dengan urusan keluarga, hubungan, dan lain hal.
Tingkat stres berkurang
Terkadang ketika Anda berhubungan, pertengkaran menjadi suatu hal yang tidak akan terelakkan. Dan tanpa disadari pertengkaran ini mampu membuat Anda stres atau bahkan trauma. Hasilnya, stres ini bisa diikuti dengan meningkatnya risiko kanker, penyakit jantung, atau stroke.
Kehidupan sosial yang dinamis
Saat Anda menikah, kehidupan sosial Anda terkadang bisa terganggu. Padahal selain dengan pasangan, Anda sendiri butuh bersosialisasi dengan orang lain baik teman, sahabat, ataupun keluarga. Kehidupan sosial ini sendiri mampu meningkatkan kesehatan mental, memperpanjang usia, dan meningkatkan kualitas hidup.
Meningkatnya kesadaran diri
Salah satu keuntungan menjadi lajang adalah Anda memiliki banyak waktu untuk berintrospeksi dan mengerti diri Anda sendiri. Hal inilah yang kemudian bermanfaat untuk peningkatan kualitas diri yang termasuk juga dengan kesehatan.
Siapa bilang bahwa menjadi lajang sama dengan menyengsarakan? Sebab ternyata status ini pun bisa bermanfaat untuk kesehatan tubuh Anda.
Baca juga:
Makan di tempat hening bikin nafsu makan berkurang?
Duet kopi dan rokok, tersangka penyebab hipertensi
Hei anak muda, jangan lakukan ini jika tak mau jadi pelupa
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya jiwa merdeka bagi peserta didik? Maka dari itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa yang merdeka, dalam artian merdeka secara lahir batin serta tenaganya. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara memiliki istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematahkan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang mumi perempuan yang menjerit? Pemeriksaan menunjukkan perempuan itu berusia sekitar 48 tahun saat meninggal. Dia menderita radang sendi ringan di tulang belakang, dan kehilangan beberapa gigi, kata profesor radiologi Universitas Kairo Sahar Saleem, yang memimpin penelitian ini.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.