5 Bukti bahwa makan acar bisa bahayakan kesehatan tubuhmu
Saat kamu terlalu banyak makan acar, maka kamu bisa mengalami diare, iritasi ginjal, hingga berisiko tinggi untuk terkena kanker lambung.
Acar adalah makanan yang umumnya terbuat dari mentimun yang difermentasikan dengan bantuan gula dan cuka. Terkadang ditambahkan pula wortel, bawang merah, atau bahkan nanas di dalamnya. Umumnya acar disajikan sebagai teman pendamping nasi goreng, bakmi, hingga pangsit mie.
Dilansir dari boldsky.com, acar yang terbuat dari sayuran ini ternyata juga bisa membahayakan kesehatanmu. Berikut adalah beberapa buktinya.
Menyebabkan kembung
Tahukah kamu bahwa konsumsi acar bisa menyebabkan kembung? Sebabnya karena acar mengandung natrium yang akan memicu retensi cairan dalam tubuh.
Mengandung garam
Selain gula, acar juga bisa mengandung garam. Hasilnya kamu bisa mengalami hipertensi, pembengkakan, serta retensi cairan karena terlalu banyak makan acar.
Mengiritasi ginjal
Menurut penelitian, bahan-bahan yang ada dalam acar bisa mengiritasi ginjal saat kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Menyebabkan diare
Selain bisa mengiritasi ginjal, makan acar juga dapat menyebabkan diare.
Meningkatkan risiko kanker
Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi acar berlebihan terutama acar pedas akan meningkatkan risiko kanker lambung secara signifikan.
Itulah beberapa bahaya kesehatan yang bisa kamu alami saat terlalu banyak makan acar. Jadi, konsumsi dalam jumlah yang wajar ya.
Baca juga:
5 Bahan pewarna makanan paling bahaya, sudah tahu?
Meski lapar berat, hindari konsumsi 5 makanan ini saat perut kosong
5 Makanan ini 'haram' dikonsumsi sebelum bercinta, kenapa?
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang ingatan menjijikkan? Mengutip Indy100 & Newsweek, Senin (25/3), para peneliti di Macquarie University di Australia dan Karolinska Universitet di Swedia telah mengungkap bahwa sensasi-sensasi sensorik ini memicu rasa jijik yang kuat.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.