5 Ciri Anak Alami Dehidrasi, Sering Muncul Saat Demam Tinggi Berhari-hari
Dehidrasi pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.
Dehidrasi pada anak adalah kondisi yang harus diperhatikan dengan serius. Ketika anak kehilangan cairan dalam tubuhnya, berbagai fungsi vital dapat terpengaruh, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Seringkali, orang tua tidak menyadari tanda-tanda dehidrasi pada anak, padahal penting untuk mengenali gejala awal guna mencegah komplikasi yang lebih parah. Berikut ini adalah beberapa gejala dehidrasi yang perlu kamu ketahui:
-
Apa saja tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD. Dalam beberapa kasus, tanda-tanda demam berdarah pada anak sama seperti gejala flu biasa. Hal ini yang kemudian cukup sulit membedakan gejala DBD dengan flu biasa. Namun, ada beberapa tanda-tanda berdarah pada anak yang sering dijumpai, antara lain: • Muncul keluhan nyeri pada otot dan pegal linu di seluruh tubuh. • Demam tinggi selama 3-14 hari setelah digigit nyamuk. • Pembengkakan pada kelenjar bening. • Anak mengeluhkan mual dan sakit kepala. • Gejala DBD pada anak yang pertama, yaitu perubahan suhu secara drastis, dari demam menjadi hipotermia. • Anak mengalami mimisan. • Gusi berdarah tanpa sebab. • Anak merasa lelah, gelisah, mudah tersinggung, dan mudah marah. • Mengalami sakit perut terasa nyeri ketika ditekan. • Muntah secara terus-menerus.
-
Kenapa anak yang muntah terus bisa dehidrasi? Tentu saja, kondisi ini acap membuat khawatir orang tua karena caairan tubuh bisa terus terkuras akibat muntah terus-menerus. Jika tidak segera diatasi, anak yang muntah terus bisa dehidrasi.
-
Bagaimana cara mengatasi muntah pada anak? Setelah mengetahui penyebab anak tiba-tiba muntah, terakhir akan dijelaskan cara mengatasinya. Berikut hal yang perlu dilakukan ketika anak muntah: 1. Cukupi Asupan Cairan: Pastikan anak mengonsumsi cukup cairan seperti air putih, juga jus atau kaldu yang rendah lemak untuk mencegah dehidrasi. Hindari memberikan minuman yang mengandung kafein dan bergula tinggi karena dapat memperburuk keadaan muntah.
-
Bagaimana cara mengatasi dehidrasi pada anak yang mengalami muntaber? Ketika anak mengalami muntaber, dehidrasi adalah masalah serius yang harus diatasi. Pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup dengan memberikan air putih secara perlahan.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Bagaimana cara mengatasi anak muntah terus? Berikut sejumlah cara mengatasi anak muntah terus, antara lain;• Berikan cairan, seperti air mineral, oralit, ASI, atau air madu.• Berikan anak minuman pereda mual dan muntah, seperti teh atau jahe hangat.• Hindari makanan padat selama 24 jam pertama atau setelah kondisi anak normal kembali. • Hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak. • Jangan sembarang memberikan anak obat pereda rasa mual yang dijual bebas.• Jaga posisi anak agar tetap tegaak atau berbaring tengkurap atau miring agar tidak menghirup muntahan ke saluran pernapasan dan paru-paru.• Jika anak lapar dan meminta makanan, coba berikan makanan yaang rasanya hambar.
Bibir dan Mulut Menjadi Kering
Salah satu indikator dehidrasi pada anak yang paling mudah dikenali adalah mulut dan bibir yang kering. Ketika tubuh kekurangan cairan, produksi air liur akan menurun.
Hal ini menyebabkan mulut dan bibir menjadi kering. Anak juga mungkin akan mengeluhkan sensasi lengket di mulutnya.
Penurunan Frekuensi Buang Air Kecil
Anak yang mengalami dehidrasi umumnya akan buang air kecil lebih jarang daripada biasanya. Warna urin juga cenderung lebih pekat. Jika kamu melihat bahwa popok bayi tetap kering selama lebih dari tiga jam, atau anak yang lebih besar tidak buang air kecil dalam waktu enam hingga delapan jam, ini bisa menjadi indikasi adanya dehidrasi.
Kulit yang Kurang Elastis
Kulit yang kehilangan elastisitas bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami dehidrasi. Kamu bisa melakukan tes sederhana dengan mencubit lembut kulit di punggung tangan anak. Jika kulit tidak segera kembali ke keadaan semula, ini bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami dehidrasi.
Mata Cekung dan Produksi Air Mata yang Rendah
Jika mata anak terlihat cekung dan mereka mengalami penurunan produksi air mata saat menangis, ini bisa menjadi indikasi dehidrasi. Hal ini menandakan bahwa tubuh anak tidak mendapatkan cukup cairan sehingga tidak dapat memproduksi air mata dengan baik.
- 8 Cara Lindungi Telinga Anak dari Kehilangan Pendengaran, Harus Diterapkan di Tengah Maraknya Suara Bising
- 6 Penyebab Lidah Putih pada Anak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
- Ciri-ciri Obesitas pada Anak dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Harus Tahu
- Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Kelelahan dan Mudah Marah
Anak yang mengalami dehidrasi sering kali tampak lelah dan lesu. Mereka juga cenderung lebih rewel dan cepat marah. Kondisi dehidrasi dapat mengurangi tingkat energi dan memengaruhi suasana hati anak, menjadikannya lebih sensitif dan tidak nyaman. Penting untuk mengenali gejala dehidrasi pada anak sejak awal agar dapat mencegah masalah yang lebih serius.
Jika Anda melihat salah satu tanda tersebut, segera berikan cairan dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.