5 Manfaat Mengurangi Jumlah Screentime pada Anak dan Orang Dewasa
Membatasi screentime anak perlu dilakukan orangtua karena sejumlah manfaatnya.
5 Manfaat Mengurangi Jumlah Screentime pada Anak dan Orang Dewasa
Pada saat ini, penggunaan gawai seperti smartphone, gawai, dan tablet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Meskipun penggunaan gawai ini bisa memberikan manfaat atau hiburan, namun menggunakannya terlalu lama dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita dan kualitas hidup secara keseluruhan. Penggunaan gawai secara berlebih bisa membuat Anda kesulitan untuk melakukan aktivitas lain yang sesungguhnya lebih penting seperti interaksi dengan keluarga, berolahraga, bekerja, atau melakukan hobi lain.Dilansir dari Mayo Clinic, mengurangi screentime memiliki manfaat yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengurangi jumlah screentime pada anak maupun orang dewasa:
-
Bagaimana cara orang tua untuk mengurangi screen time anak secara efektif? Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengurangi screen time pada anak: Buat Aturan Terkait Screen Time Beri Contoh Orang tua adalah panutan bagi anak. Jika orang tua sering menggunakan layar digital, anak akan lebih cenderung untuk melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, orang tua perlu membatasi penggunaan layar digital mereka sendiri. Beri Alternatif Kegiatan Ajaklah anak untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat daripada menggunakan layar digital, seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, atau belajar. Jauhkan Layar dari Kamar Layar digital dapat mengganggu tidur anak. Oleh karena itu, singkirkan layar digital dari kamar tidur anak agar mereka tidak menggunakannya secara berlebih. Berikan penghargaan kepada anak jika mereka berhasil mengurangi screen time mereka. Hal ini akan membantu anak untuk termotivasi untuk mengurangi screen time mereka. Beri Reward Bicarakan Aturan Bicaralah dengan anak tentang pentingnya membatasi screen time. Jelaskan kepada anak tentang dampak negatif dari screen time yang berlebihan. Buat Jadwal Ajak anak untuk membuat jadwal kegiatan mereka sendiri. Dengan membuat jadwal kegiatan, anak akan lebih sadar tentang waktu yang mereka habiskan untuk menggunakan layar digital.
-
Siapa yang harus mengatur penggunaan screen time pada anak? Pada usia 7-12 tahun, penggunaan waktu layar yang ideal bagi anak hanya sekitar 1-1 ½ jam per hari. Namun, dalam memberikan batasan ini, penting bagi orang tua untuk memberi kesempatan kepada anak untuk mengatur penggunaan waktu layar mereka sendiri.
-
Bagaimana paparan screentime bisa mengganggu perkembangan otak anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar elektronik dapat mengganggu perkembangan otak anak, termasuk kemampuan kognitif, bahasa, dan pemecahan masalah.
-
Apa saja dampak buruk screentime pada anak di bawah 2 tahun? Anak-anak yang terlalu sering terpapar layar cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih rendah, kurang fokus, dan kesulitan berinteraksi secara sosial.
-
Kapan waktu screen time anak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas? Ketika menggunakan durasi dua jam screen time-nya, ternyata masih ada peningkatan obesitas. Ini pengaruhnya signifikan kalau ada paparan iklan makanan. Ditambah screen time saat anak makan. Screen time saat makan itu faktor tidak langsung anak terpicu obesitas. Jadi hati-hati," papar dokter.
-
Bagaimana screen time bisa mendukung proses belajar anak di sekolah? Banyak aplikasi, permainan, dan program edukatif yang dirancang khusus untuk membantu anak-anak belajar keterampilan seperti membaca, menulis, matematika, dan bahasa. Penggunaan layar yang terarah dapat menjadi tambahan yang berharga untuk pendidikan formal di sekolah.
Meningkatkan Kesehatan Fisik
Penggunaan layar yang berlebihan sering kali berdampak negatif pada kesehatan fisik. Aktivitas fisik yang kurang dapat menyebabkan masalah seperti obesitas dan penyakit terkait berat badan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih banyak menonton TV memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi gemuk. Mengurangi screentime memberikan peluang lebih banyak untuk berolahraga dan bermain, sehingga membantu mencegah obesitas dan meningkatkan kesehatan jantung.
Mendorong Kreativitas dan Interaksi Sosial
Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dapat menghambat perkembangan kreativitas dan interaksi sosial.
Dengan mengurangi screentime, kita memberi diri kita kesempatan untuk mencoba aktivitas baru, seperti bersepeda, membaca, atau bermain di luar ruangan. Ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mental, tetapi juga merangsang kreativitas dan hubungan sosial yang lebih sehat.
Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Ketergantungan pada layar seringkali dikaitkan dengan masalah kesejahteraan emosional, seperti stres, kecemasan, dan depresi.
- 5 Taktik yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Menenangkan Anak yang Takut Hantu
- Dampak Negatif Jika Anak Terlalu Banyak Terpapar Layar, Menjauhi Screen Time Berlebihan
- Berani Banget, Anak SMA Terang-Terangan Mau Tikung Istri Cantik Bupati Mantan Pemain Sinetron
- Sering Dianggap Aneh, Ini Alasan Mengapa Orang Dewasa Suka Menonton Kartun
Mengurangi screentime dapat membantu mengurangi gejala-gejala ini dan meningkatkan suasana hati secara keseluruhan. Interaksi sosial yang lebih nyata dengan orang-orang di sekitar kita dapat memberikan dukungan emosional yang penting bagi kesejahteraan mental kita.
Meningkatkan Produktivitas
Terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi produktivitas dalam pekerjaan dan tugas-tugas sehari-hari. Dengan mengurangi screentime, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada pekerjaan, belajar, atau aktivitas yang lebih bermanfaat. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan hasil yang dicapai.
Meningkatkan Kualitas Hubungan
Menghabiskan waktu yang berlebihan di depan layar dapat menghambat interaksi sosial di dunia nyata.
Mengurangi screentime memberi Anda kesempatan untuk lebih terhubung dengan keluarga dan teman. Ini juga membantu memperkuat hubungan, terutama antara orangtua dan anak. Menghadirkan diri secara penuh saat bersama keluarga atau teman akan memberikan pengalaman yang lebih berarti.