6 Penyebab Seseorang Menjadi Pelupa yang Bisa Terjadi pada Usia Berapa Pun
Munculnya kondisi pelupa pada seseorang bisa terjadi lepas dari usia dan disebabkan oleh sejumlah hal.
Seringkali kita mengalami momen-momen pelupa, seperti lupa di mana kita meletakkan kunci atau mengapa kita masuk ke suatu ruangan. Terkadang, ketidakmampuan untuk mengingat hal-hal ini bisa lebih dari sekadar gangguan kecil.
Menurut Dr. Scott Noorda, seorang dokter spesialis kedokteran keluarga dan ahli kesehatan otak, “Kehilangan memori sampai batas tertentu adalah hal yang normal di masyarakat kita. Seiring dengan meningkatnya tanggung jawab dan tingkat stres, kita cenderung mengabaikan beberapa hal yang dibutuhkan otak kita.”
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Apa manfaat alpukat untuk menjaga kesehatan mata? Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata.
-
Apa saja manfaat cuka apel untuk kesehatan lambung? Berikut kami sajikan beberapa manfaat cuka apel untuk kesehatan lambung. Menyeimbangkan pH Lambung Cuka apel mengandung asam asetat yang dapat membantu menyeimbangkan kadar pH di dalam lambung. Ini penting karena pH yang seimbang dapat mencegah kondisi seperti asam lambung tinggi yang bisa menyebabkan gejala seperti heartburn atau nyeri ulu hati. Dengan menyeimbangkan pH, cuka apel dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih stabil di dalam lambung, yang pada gilirannya dapat mengurangi iritasi dan peradangan. Mengurangi Produksi Asam Lambung Beberapa orang menggunakan cuka apel untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Teori di balik ini adalah bahwa asam asetat dalam cuka apel dapat memberi sinyal kepada lambung untuk tidak memproduksi asam tambahan, yang bisa bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) seperti sensasi terbakar di dada dan rasa pahit di mulut. Meningkatkan Pencernaan Cuka apel dapat membantu meningkatkan pencernaan dengan meningkatkan produksi enzim pencernaan. Enzim ini penting untuk memecah makanan sehingga nutrisi dapat diserap dengan lebih efisien oleh tubuh. Peningkatan pencernaan ini juga dapat membantu mengurangi gejala seperti kembung dan gas. Mengurangi Peradangan Lambung Sifat anti-inflamasi dari cuka apel dapat membantu mengurangi peradangan di lambung. Ini bisa sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami kondisi seperti gastritis, di mana lapisan lambung menjadi meradang dan menyakitkan. Membantu Mengatasi Infeksi Bakteri Helicobacter pylori Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi di lambung dan merupakan penyebab umum dari tukak lambung dan gastritis. Cuka apel telah digunakan sebagai obat tradisional untuk membantu mengatasi infeksi ini, meskipun perlu lebih banyak penelitian untuk memastikan efektivitasnya.
-
Apa yang membantu meningkatkan kecerdasan dan kesehatan otak? Melakukan berbagai hal berbeda seperti olahraga baru, perjalanan ke tempat baru dan mempelajari sejarahnya, belajar bahasa asing, atau mengikuti berbagai kursus yang sebelumnya belum pernah diikuti bisa membuat Anda menjadi lebih cerdas.
-
Bagaimana lobak menjaga kesehatan pencernaan? Lobak merupakan jenis sayuran yang kaya akan serat dan vitamin. Kandungan ini berperan penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Selain itu, lobak juga memiliki kandungan yang dapat membantu mencegah sembelit dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi di usus.
-
Apa yang membuat labu kuning baik untuk kesehatan mata? Labu yang memiliki warna kuning dan oranye memiliki kandungan beta karoten yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh. Zat ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan mata. Selain itu, ada lutein dan zeaxanthin yang merupakan antioksidan yang kuat berguna untuk melindungi mata dari beragam penyakit, serta membantu retina menyerap dan memproses cahaya yang masuk ke mata.
Dengan kata lain, faktor-faktor yang mengganggu perawatan diri, seperti stres yang berlebihan dan kurang tidur, sering kali menjadi penyebab utama pelupa. Dilansir dari Live Strong, berikut adalah enam penyebab umum yang bisa menyebabkan seseorang menjadi pelupa, yang dapat terjadi pada usia berapa pun:
1. Stres yang Berlebihan
Ketika otak kita beralih dari satu hal ke hal lainnya tanpa henti, fokus yang sebenarnya menjadi sangat sulit.
“Untuk benar-benar mempelajari dan mengingat sesuatu, Anda perlu perhatian yang terfokus,” jelas Dr. Noorda.
Stres yang kronis dapat menyebabkan kadar kortisol, hormon stres, meningkat, yang mengganggu kemampuan otak untuk menyimpan memori baru. Dr. Noorda merekomendasikan untuk menemukan satu aktivitas yang membantu mengurangi stres — seperti berolahraga, berada di alam, atau membaca buku — dan melakukannya setiap hari.
2. Kurang Tidur
Apakah Anda mendapatkan tidur selama lebih dari 7 jam yang direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC)? Tidur tidak hanya membantu Anda merasa segar dan bertenaga di hari berikutnya, tetapi juga memainkan peran penting dalam konsolidasi memori, yaitu proses mengubah memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mempengaruhi kinerja kognitif dan mempercepat proses penuaan otak.
3. Depresi
Depresi dapat memengaruhi kinerja memori dan kemampuan untuk mengingat informasi. “Depresi mungkin merupakan hal yang paling umum yang tumpang tindih dengan gangguan kognitif,” kata Dr. Noorda.
Kondisi ini sering disertai dengan peningkatan kadar kortisol, yang juga merupakan faktor stres. Gejala lain dari depresi meliputi perasaan sedih, cemas, atau kosong hampir sepanjang waktu, penurunan energi, dan kesulitan tidur.
4. Infeksi
Infeksi seperti meningitis, penyakit Lyme kronis, dan infeksi saluran kemih dapat menyebabkan kabut otak dan masalah memori. “Jika Anda mengalami gejala lain seperti demam, menggigil, mual, atau muntah, atau berkemih yang sering atau terasa terbakar, segera periksakan ke dokter,” ujar Dr. Noorda.
5. Masalah Tiroid
Tiroid, kelenjar di dasar leher yang memproduksi hormon penting untuk berbagai proses tubuh, juga memengaruhi fungsi otak. Hipotiroidisme, yaitu kondisi di mana fungsi tiroid melambat, dapat mempengaruhi kemampuan otak dalam belajar dan mengingat.
Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan hipotiroidisme memiliki volume hippocampus yang lebih kecil, area otak yang terlibat dalam memori. Jika Anda mengalami gejala seperti intoleransi terhadap dingin, kulit kering, kelelahan, atau depresi, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan pengujian tiroid.
6. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi, seperti anemia akibat kekurangan zat besi atau vitamin B12, dapat menyebabkan kabut otak dan pelupa. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat B12 yang cukup berhubungan dengan kinerja memori yang lebih baik.
Begitu juga, kekurangan zat besi dapat mempengaruhi tugas kognitif, tetapi suplementasi zat besi dapat meningkatkan kinerja kognitif secara signifikan. Sebelum mulai mengonsumsi suplemen, pastikan untuk memeriksakan kadar B12 atau zat besi melalui tes darah sederhana.
Jika Anda merasa sering lupa, cobalah untuk mengevaluasi faktor-faktor ini dan konsultasikan dengan dokter jika masalah berlanjut atau disertai dengan gejala lain. Memahami penyebabnya adalah langkah awal untuk mengatasi masalah memori dan menjaga kesehatan otak.