7 Obat Tradisional yang Ampuh Turunkan Kolesterol Secara Alami
Tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung.
Kolesterol adalah salah satu elemen penting yang berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, banyak individu yang mencari obat tradisional sebagai pilihan untuk membantu menurunkan kadar kolesterol mereka.
Berikut ini adalah beberapa obat tradisional kolesterol yang bisa dipertimbangkan, seperti yang dikutip dari Liputan6.com dari artikel yang ditinjau secara medis oleh Nutrisionis di Medical News Today, Kim Rose-Francis RDN, CDCES, LD pada Sabtu, 2 November 2024.
-
Bagaimana cara teh herbal membantu menurunkan kolesterol? Campuran bahan alami yang digunakan dalam pembuatan teh herbal dipilih secara khusus karena kemampuannya dalam menurunkan kadar kolesterol LDL.
-
Kenapa teh herbal bisa membantu menurunkan kolesterol? Teh herbal telah lama dikenal sebagai minuman yang memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk dalam membantu menurunkan kolesterol tinggi.
-
Apa itu kolesterol? Dilansir dari situs Halodoc, kolesterol adalah lemak yang diproduksi tubuh dan bisa juga berasal dari makanan hewani. Senyawa tersebut memiliki peran membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon dan asam empedu untuk mencerna lemak.
-
Bagaimana cara mengatasi kolesterol tinggi? Jika perubahan gaya hidup tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar kolesterol. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu terutama pada wanita usia produktif.
Yarrow
Yarrow adalah tanaman berbunga yang tumbuh di atas permukaan tanah dan telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman ini berpotensi memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2012, para ilmuwan menemukan bahwa yarrow dapat menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler. Namun, hasil penelitian ini mungkin tidak dapat diterapkan pada manusia karena fokus utama dari studi tersebut adalah untuk mengurangi penggunaan antibiotik pada ayam.
Selain itu, penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa ekstrak yarrow memiliki kemampuan untuk mengubah lipid secara in vitro, yang berarti di luar organisme hidup. Namun, penulis dari studi tersebut tidak menjelaskan penggunaannya dalam menurunkan kolesterol secara keseluruhan. Mereka lebih menekankan bahwa yarrow mungkin memiliki potensi dalam pengobatan kanker pankreas.
Meskipun mengonsumsi suplemen yarrow mungkin berkontribusi dalam menurunkan kolesterol, penelitian yang secara khusus meneliti efeknya pada manusia masih sangat terbatas.
Basilik Suci
Basilik suci, yang juga dikenal dengan nama tulsi, adalah tanaman herbal yang memiliki rasa sedikit pedas dan pahit. Ramuan ini dapat dikonsumsi secara mentah atau dijadikan salah satu bahan dalam berbagai hidangan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2018 mengeksplorasi dampak basilik suci terhadap individu dewasa berusia 40 tahun ke atas yang mengalami masalah metabolisme. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi basilik suci dalam dosis tinggi mampu menurunkan kadar kolesterol total serta LDL, yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, disarankan agar seseorang mengonsumsi minimal 1 gram basilik suci setiap harinya. Namun, peneliti juga menekankan bahwa efek penurunan kolesterol ini bersifat sementara. Saat ini, belum ada kepastian mengenai apakah penggunaan basilik suci dalam jangka panjang akan memberikan efek yang bertahan lama.
Jahe
Jahe merupakan rempah yang sangat terkenal, terutama dalam berbagai masakan yang terinspirasi dari budaya Asia. Rasa jahe yang manis dan sedikit asam memberikan sentuhan khas pada berbagai hidangan. Selain itu, jahe juga sering digunakan sebagai suplemen untuk membantu mengatasi beragam masalah kesehatan.
Dalam sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2018, para peneliti memeriksa 12 percobaan terkait jahe. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah jahe, kurang dari 2 gram per hari, dapat memberikan efek positif dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL. Namun, para peneliti juga mencatat perlunya studi tambahan dengan kualitas yang lebih tinggi untuk lebih meyakinkan efektivitas jahe dalam menurunkan kolesterol tinggi.
Oleh karena itu, kamu disarankan untuk menambahkan jahe ke dalam pola makan sehari-hari atau mempertimbangkan mengonsumsi suplemen jahe sebagai langkah untuk mendukung kesehatan Anda. Dengan cara ini, Anda dapat memanfaatkan manfaat jahe secara optimal. Jahe tidak hanya memberikan rasa yang lezat, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme tubuh.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai suplemen baru untuk memastikan kesesuaian dengan kondisi kesehatan Anda.
Kunyit
Kunyit merupakan rempah yang sering digunakan dalam masakan dari Timur Tengah dan India, terkenal dengan warna kuning yang khas serta rasa yang earthy. Selain fungsinya sebagai bumbu masakan, kunyit juga telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional karena berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 meneliti dampak dari komponen aktif kunyit, yaitu kurkumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kunyit dan kurkumin memiliki potensi untuk melindungi individu yang berisiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dengan cara meningkatkan kadar lipid serum.
Meskipun temuan ini memberikan harapan, para peneliti tetap menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut yang berkualitas tinggi untuk membuktikan efektivitas kunyit dan kurkumin. Selain itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan dosis yang tepat serta profil keamanan dari penggunaan kunyit dalam jangka panjang.
Rosemary
Rosemary memiliki kemungkinan untuk memberikan dampak positif terhadap tingkat kolesterol seseorang. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi 2, 5, atau 10 gram bubuk rosemary setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol total.
Peneliti menyatakan bahwa ramuan ini dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular serta kondisi kronis lainnya. Namun, karena penelitian tersebut hanya melibatkan jumlah sampel yang terbatas, diperlukan studi tambahan untuk mencapai kesimpulan yang lebih meyakinkan.
Fenugreek (Kelabat)
Biji dan daun fenugreek telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Sebuah meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa suplemen fenugreek memberikan hasil positif bagi penderita diabetes dalam pengelolaan kadar kolesterol. Namun, masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk memperkuat hasil temuan ini.
Ekstrak Daun Artichoke
Artichoke dapat menjadi tambahan yang bergizi dalam pola makan sehat, termasuk diet Mediterania. Selama bertahun-tahun, banyak penelitian yang telah meneliti pengaruh artichoke terhadap kadar kolesterol.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa ekstrak daun artichoke memiliki hubungan positif dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Para peneliti menyatakan bahwa penggunaan suplemen ekstrak daun artichoke dapat bekerja secara efektif bersamaan dengan terapi penurun lipid, terutama bagi individu yang mengalami hiperlipidemia, yaitu kondisi di mana tubuh memiliki kelebihan lemak, seperti kolesterol dan trigliserida.
Dengan demikian, ekstrak daun artichoke tidak hanya berfungsi sebagai makanan bergizi, tetapi juga sebagai suplemen yang dapat membantu mengatur kadar kolesterol dalam tubuh.
Apa Cara Tercepat untuk Menurunkan Kadar Kolesterol?
Untuk menurunkan kadar kolesterol secara alami, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Disarankan untuk meningkatkan konsumsi makanan seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, biji-bijian, serta berbagai jenis buah dan sayuran. Selain itu, melakukan olahraga secara teratur, berhenti dari kebiasaan merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol juga dapat membantu dalam mengelola kadar kolesterol dengan lebih efektif.
Dengan menerapkan pola makan sehat dan aktif secara fisik, seseorang dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam menjaga kesehatan jantung. Tidak hanya itu, mengganti kebiasaan buruk seperti merokok dan mengurangi alkohol juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan kadar kolesterol.