Apa yang terjadi jika kita tak sengaja makan rambut di makanan?
Tak perlu khawatir, rambut ternyata tak bahaya.
Menemukan rambut di makanan yang kita pesan di sebuah warung atau resto, tentu menjijikkan. Sebenarnya hal ini terasa menjijikkan di benak kita karena kita tak pernah tahu asal rambut tersebut dari mana. Namun benarkah sehelai rambut dari semenjijikkan dan seberbahaya itu?
Dilansir dari PopSci, Anda bahkan sama sekali tak perlu khawatir. Food and Drug Administration (FDA) yang merupakan badan kesehatan Amerika Serikat, bahkan tidak memberikan larangan atau peringatan apapun terhadap makanan yang secara kebetulan 'disatroni' sehelai rambut ini. FDA bahkan tidak menerima satupun laporan seseorang yang sakit karena mencerna satu helai rambut.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Maria Colavincenzo, seorang dermatologist dari Northwestern University yang juga merupakan spesialis rambut, menjelaskan mengapa Anda tak perlu khawatir akan adanya rambut di makanan Anda.
"Rambut terdiri dari protein yang disebut keratin, yang secara kimiawi tidak aktif dan tak berpengaruh apapun jika dicerna," ungkap sang ahli. Yang mungkin menyebabkan permasalahan perut adalah bakteri staphylococcus yang mungkin ada di helai rambut tertentu. Hal ini bisa menyebabkan diare dan berbagai gangguan perut. Namun jika tertelan satu helai, tak akan berpengaruh apapun.
Hal ini tentu akan berbeda jika Anda memakan banyak sekali rambut, yang kejadiannya di perut Anda akan serupa dengan pembuangan kamar mandi yang tersumbat oleh rambut Anda sendiri. Jumlah rambut yang banyak di sistem pencernaan akan membuatnya menggumpal di dalam perut Anda. Kondisi ini bahkan memiliki nama ilmiah, yakni trichobezoars, yang dapat menyebabkan nyeri perut dan berbagai gejala lain.
Bahkan, mungkin Anda sudah memakan rabut hari ini. Hal ini dikarenakan pabrik makanan olahan menggunakan sebuah bahan makanan bernama L-cysteine, sebuah asam amino di keratin, yang berguna untuk adonan lebih stabil dan meningkatkan rasa asin serta gurih. Beberapa pabrik menggunakan bulu bebek serta rambut manusia untuk mendapatkan L-cysteine ini.
Meski demikian, mungkin masih akan terasa menjijikkan jika ada sehelai bulu di semangkok bakso yang akan Anda makan. Atau lebih buruk Anda sudah terlanjur memakannya. Namun tak apa, paling tidak Anda sudah tahu jika sehelai saja tak akan membuat Anda sakit perut.
Baca juga:
Benarkah makan brokoli bisa bantu cegah serangan kanker?
Menyusui, kunci dasar mendukung tumbuh kembang kesehatan mental anak
Hanya butuh sebatang rokok untuk bikin sperma keok
Lever berlemak, ancaman remaja obesitas di masa tua
Lupa sarapan bikin bau mulut?
Ini yang terjadi di tubuhmu saat kekurangan lemak