Baca artikel tentang penyakit bisa ganggu kesehatan?
Artikel mengerikan tentang penyakit tertentu bisa memicu gejala masalah kesehatan pada sebagian orang.
Sebuah penelitian terbaru menyebutkan bahwa artikel mengerikan tentang penyakit tertentu bisa memicu gejala masalah kesehatan pada sebagian orang.
Peneliti tepatnya menyebut fenomena itu sebagai hipersensitivitas elektromagnetik yang berkaitan dengan para pengguna telepon genggam.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Di mana kerang kepah banyak ditemukan? Dikenal juga dengan nama kerang tahu, ini adalah kerang air tawar yang banyak ditemukan di hutan bakau darah tropis dan subtropis.
-
Apa itu Keteng-keteng? Keteng-keteng Memiliki Senar Seperti disinggung sebelumnya, alat musik ini memiliki bentuk menyerupai gitar. Di sana, terdapat tiga senar namun bukan berbahan nilon atau logam melainkan dari kulit bambu itu sendiri.Mengutip Instagram @sumut.berbudaya, senar menjadi unsur melodis dari alat musik ini. Dengan adanya senar, suaranya menjadi mendayu dan merdu.Senar juga yang membuat suaranya semakin beragam, tergantuk proses penyetemannya dan sisi mana yang dipukul.
-
Apa itu Ketupat Kandangan? Ketupat Kandangan, Perpaduan Lezatnya Ikan Gabus Asap dan Ketupat Khas Kalsel yang Menggoyang Lidah Hidangan ini sudah ada sejak abad ke-18 ketika itu masyarakat sekitar banyak memanfaatkan hasil tangkapan ikan gabus yang melimpah di sungai.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
"Ini seperti kebalikan dari efek placebo, seperti percaya bahwa sesuatu bisa menyembuhkan, maka seseorang akan sembuh. Sementara fenomena takut akan kondisi tertentu setelah membaca artikel tentang penyakit bisa disebut dengan nocebo," terang Dr Michael Witthvft dari Johannes Gutenberg University di Jerman.
Contohnya, seseorang yang terlalu sensitif terhadap masalah elektromagnetik akan mengeluhkan beberapa gejala seperti sakit kepala, pusing, merasa terbakar, atau merinding di kulit setelah membaca artikel mengenai hipersensitivitas elektromagnetik itu sendiri.
"Sebuah tes juga menunjukkan kalau orang-orang yang mengalami gejala tersebut sebenarnya tidak yakin apakah mereka pernah benar-benar terlibat di bidang elektromagnetik," tambah Dr Witthvft, seperti yang dikutip dari Daily Mail.
Sebanyak 147 responden terlibat dalam penelitian ini. Mereka dibagi menjadi dua kelompok dan diminta menyaksikan potensi bahaya telepon genggam dan sinyal WiFi. Sementara yang lain membaca laporan tentang keamanan internet dan data telepon genggam.
Meskipun mereka semua tidak terkena radiasi apapun, beberapa responden anehnya memperlihatkan gejala gangguan kesehatan seperti yang tertulis dalam artikel yang dibaca. Misalnya lemas, konsentrasi menurun, gemetar di bagian jari, lengan, dan kaki.
Dr Witthvft pun menambahkan jika laporan yang sensasional mengenai masalah kesehatan tertentu namun kurang bukti mampu memberi efek samping yang signifikan bagi masyarakat dalam jumlah besar.
Baca juga:
Cara tepat menyimpan makanan di kulkas
10 Cara untuk menjaga agar otak tetap muda
Cara mengatasi insomnia pada anak
Perlukah membuang sikat gigi setelah sakit tenggorokan?
Makanan yang harus dihindari saat menopause