Bahayakah Posisi W Sitting pada Anak? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Posisi W sitting adalah saat anak duduk menggunakan bokong dengan kedua kaki tertekuk ke arah luar, dan membentuk huruf W saat dilihat dari atas.
Memasuki fase duduk, sering kali duduk dengan posisi huruf W atau biasa disebut W Sitting. Posisi ini adalah saat anak duduk menggunakan bokong dengan kedua kaki tertekuk ke arah luar, dan membentuk huruf W saat dilihat dari atas.
Bahayakah Posisi W Sitting pada Anak? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Duduk dengan posisi huruf W atau W sitting ini sangat disukai anak-anak karena pada posisi ini tulang yang menciptakan ruang yang lebih lebar untuk menopang badan mereka. Pada posisi ini juga mereka merasa stabil dan fleksibel sehingga bisa lebih berkonsentrasi saat bermain.
Akan tetapi, orang tua harus mewaspadai jika kebiasaan anak duduk huruf W ini tidak kunjung menghilang. Ada beberapa bahaya jika anak terlalu sering duduk dengan posisi W.
-
Apa yang dimaksud dengan posisi duduk tawarruk? Tawaruk adalah cara duduk dengan satu kaki yang dilipat di atas kaki yang lain, dan pantat menempel pada pangkal tumit.
-
Kapan biasanya bayi mulai bisa duduk? Akan tetapi, bayi biasanya mulai bisa duduk di usia 4 bulan.
-
Kapan ibu hamil harus mengganti posisi duduknya? Untuk menghindari hal ini, sebaiknya ubah posisi duduk secara teratur. Berdirilah dari posisi duduk setiap 30 menit dan lakukan beberapa gerakan ringan untuk mengurangi stres pada tubuh.
-
Apa pengertian anak sulung? Anak sulung adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang lahir pertama atau yang tertua dalam suatu keluarga.
-
Kapan anak yang belajar berpuasa dianggap sudah cukup kuat secara fisik untuk berpuasa? “Ada yang enam tahun sudah kuat sampai magrib, ada yang sudah 10 tahun pun belum kuat jadi memang enggak boleh dipaksakan,” jelas Piprim.
-
Bagaimana cara mengenalkan anak pada toilet secara bertahap? Perkenalkan Toilet secara Bertahap Tetapkan jadwal rutin untuk membawa anak ke kamar mandi, baik mereka membutuhkannya atau tidak, setiap dua jam sekali. Lakukan ini mulai dari bangun tidur hingga sebelum tidur malam. Konsistensi dalam jadwal akan membantu membentuk kebiasaan yang baik pada anak.
1. Otot dan postur tubuh yang buruk
Saat anak duduk dengan posisi W, maka kaki akan mengambil beban kerja otot. Sementara otot-otot inti atau torso yang berada di sepanjang area dada dan perut tidak mengambil peran besar untuk menjaga tubuh tetap tegak dan seimbang.
Lemahnya otot dan postur tubuh yang buruk menyebabkan anak menjadi sering jatuh dan ada beberapa anak juga bisa mengalami keterlambatan dalam hal keterampilan motorik kasarnya.
2. Masalah ortopedi
Quesnel & District Child Development Center di Kanada menyebutkan bahwa terlalu sering duduk W juga menyebabkan otot tungkai, paha belakang dan pinggul menjadi tegang. Otot yang tegang tersebut menghambat gerakan normal dan mempengaruhi koordinasi serta keseimbangan anak.
Duduk dengan posisi huruf W juga bisa menyebabkan anak mengalami hip dysplacia atau dislokasi panggul.
Hal ini dikarenakan kelainan struktur tubuh karena keluarnya sendi panggul dari lokasi seharusnya di dalam tubuh.
4. Pigeon Toes
Jika anak mengalami perubahan gaya berjalan seperti kaki menghadap ke dalam atau biasa disebut pigeon toes bisa jadi ini efek yang disebabkan karena posisi duduk W. Saat duduk pada posisi ini mengakibatkan gangguan postur dan kesejajaran bagian kaki, lutut, pinggul dan bagian punggung.
5. Masalah koordinasi
Berdasarkan dari healthline, terlalu sering duduk di posisi W bisa menjadi tanda bahwa anak Anda menghindari koordinasi dan/atau gerakan mandiri di kedua sisi tubuh sekaligus. Sebab, duduk di posisi W membatasi jangkauan gerak ke seluruh tubuh.
Sehingga anak hanya akan menggapai yang terdekat dengan bagian tubuhnya saja. Misal mengambil barang di sebelah kanan dengan tubuh bagian kanan dan mengambil barang di sebelah kiri dengan tubuh bagian kiri.
6. Kelemahan kaki
Posisi duduk W juga menjadi tanda bahwa kaki anak tidak terlalu kuat untuk bermain dan bertumpu.
Waspadai jika anak mengalami gangguan berjalan, bicara tidak seimbang, atau berjalan pincang.
Efek duduk dengan huruf W belum banyak diteliti, sehingga masih banyak pro kontra diantara para ahli.
Meski bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan, tapi perlu diperhatikan juga kebiasaan duduk ini supaya tidak mengganggu aktivitas dan pertumbuhan si kecil.
Ajarkan dan latih anak dengan posisi duduk lain yang disarankan, seperti:
Posisi duduk bersila atau kedua kaki dilipat ke depan dengan salah satu kaki bergantian berada di atas.
1. Criss-cross
2. Butterfly pose
kedua kaki ditekuk ke depan dengan kaki saling bersentuhan.
3. Duduk samping
Lutut ditekuk ke belakang dengan kedua kaki pada sisi tubuh yang sama.
Kedua kaki diluruskan ke depan.
4. Kaki lurus
Jangan lupa juga untuk selalu mengingatkan si kecil untuk mengganti posisi duduk, ketika si kecil dirasa sudah terlalu lama duduk dalam posisi huruf W.
Segera hubungi dokter jika anak tiba-tiba tidak aktif bergerak, postur tubuh yang buruk, sering jatuh tiba-tiba, gangguan keseimbangan, mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik kasar seperti berlari atau melompat, kesulitan bergerak ke sisi kanan dan kiri tubuh, anak mengalami kesulitan saat meluruskan dan memisahkan kaki serta memutar pinggul.