Begini Tips Lancar Berpuasa bagi Ibu Menyusui
Ibu menyusui bisa tetap melakukannya dengan lancar selama menjalani puasa Ramadan dengan sejumlah penyesuaian.
Ibu menyusui bisa tetap melakukannya dengan lancar selama menjalani puasa Ramadan dengan sejumlah penyesuaian.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Kenapa ucapan menyambut Ramadhan penting? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
Begini Tips Lancar Berpuasa bagi Ibu Menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui, menjalani puasa selama bulan Ramadan bisa menjadi tantangan tersendiri. Jamilatus Sa'diyah, seorang bidan dan praktisi prenatal yoga dari Poltekkes Kemenkes Jakarta, memberikan beberapa tips penting untuk ibu menyusui agar dapat berpuasa dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan diri serta bayi yang sedang disusui.
“Upayakan untuk tidak telat sahur dan juga tidak telat untuk berbuka puasa untuk mencukupi cairan ibu menyusui ketika puasa minimal 2-3 liter per hari,” kata Jamila beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Salah satu tips utama yang diberikan adalah pentingnya untuk tidak telat dalam melaksanakan sahur dan berbuka puasa, agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik. Menurut Jamila, ibu menyusui perlu mencukupi asupan cairan minimal 2-3 liter per hari saat berpuasa, sehingga penting untuk memastikan agar tidak terlambat dalam melakukan sahur dan berbuka puasa.
- Tips Rayakan Lebaran Tanpa Takut Lingkar Pinggang Membengkak
- 7 Tips Lebih Mudah Bangun saat Sahur, Buat Puasa Lebih Nyaman dan Terjaga
- Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu
- Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat
Selain menjaga asupan cairan yang mencukupi, Jamila juga menekankan pentingnya asupan kalori yang memadai untuk ibu menyusui, yang membutuhkan tambahan sekitar 500 kalori per hari. Pola makan ibu menyusui perlu diperhatikan dengan memastikan tercukupinya protein, karbohidrat kompleks, serta asupan sayuran, buah-buahan, vitamin, dan mineral.
“Memperhatikan pola makannya harus ada protein, karbohidrat kompleks, lalu terutama dalam kebutuhan cairan yang sangat penting pada saat menyusui, sayuran, vitamin dan mineral dari buah-buahan juga sangat penting,” katanya.
Asupan nutrisi yang seimbang akan membantu menjaga kesehatan ibu dan kualitas ASI yang dihasilkan. Dengan menjaga pola makan yang sehat, ibu menyusui dapat memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi yang cukup melalui ASI yang dihasilkan.
Tidak hanya itu, Jamila juga memberikan tips terkait teknik menyusui selama berpuasa untuk merangsang Letting Down Reflex (LDR), yaitu dengan memijat areola atau payudara ke arah puting. Hal ini akan membantu aliran ASI menjadi lebih lancar.
Selain itu, ibu juga disarankan untuk tetap menyusui bayi secara on demand, atau sesuai permintaan, tanpa menunda atau menjadwalkan waktu menyusui. Dengan menjaga frekuensi menyusui yang normal, produksi ASI akan tetap terjaga dengan baik.
“Tetap menyusui secara on demand atau semau bayinya, jadi tidak menunda atau menjadwalkan karena ini akan tetap menjaga produksi ASI ibu tetap baik,” tambahnya.
Selain menjaga pola makan dan teknik menyusui, istirahat yang cukup juga sangat penting bagi ibu menyusui yang sedang menjalani puasa. Istirahat yang cukup akan membantu menjaga kesehatan ibu dan meminimalisir risiko turunnya produksi ASI.
Dengan menerapkan tips-tips ini, ibu menyusui dapat menjalani puasa dengan lancar sambil tetap menjaga kesehatan diri dan bayi yang disusui.