Berat badan susah turun? Ini penyebabnya!
Anda sudah mencoba berbagai macam diet, tapi badan masih melar? Ini alasannya.
Anda sedang mencoba untuk menurunkan berat badan, tapi tidak pernah sukses? Sudah berapa kali Anda melaksanakan program diet namun gagal? Bisa jadi bukan dari program diet yang dijalankan yang membuat Anda gagal, namun faktor tersebut berasal dari kebiasaan Anda.
Kurangnya jam tidur, stres, tertekan bisa memicu gagalnya diet seseorang. Anda tentu tidak mau mengorbankan usaha diet karena kebiasaan buruk itu bukan? Berikut tujuh alasan mengapa diet Anda selalu gagal, dilansir idiva (29/4)
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Topan Vera melanda Jepang? Topan Vera yang melanda Jepang pada 26 September 1959, merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
Kurang tidur
Jika jam tidur Anda berantakan, maka hormon pada tubuh tidak bekerja dengan baik. Mereka mempengaruhi metabolisme dan akhirnya menyebabkan penambahan berat badan. Dokter mengatakan jika Anda tidak tidur, tubuh Anda tidak akan mencerna makanan secara normal. Selain itu, orang yang menderita insomnia sering mengonsumsi makanan ringan, minum kopi di malam hari yang membuatnya menjadi lebih buruk.
Solusinya:
Ubah rutinitas dengan pergi ke tempat tidur pada waktu yang teratur dan bangun di jam yang sama, bahkan selama akhir pekan. Jauhi kafein dan hindari menonton TV di kamar tidur Anda. Sebaliknya, bersantai dengan membaca sebelum tidur.
Anda tertekan
Kebanyakan orang berbagi hubungan emosional dengan makanan. Jadi ketika tertekan, mereka cenderung makan lebih banyak. Namun, obat anti depresi juga bisa merangsang nafsu makan seperti, ketika orang merasa lebih bahagia.
Solusinya:
Sangat penting untuk tidak menggunakan peningkatan nafsu makan sebagai alasan untuk melahap makanan yang salah. Sebaliknya, pastikan Anda selalu memiliki makanan ringan yang sehat, seperti buah, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk menunda lapar.
Anda sedang stres
Ketika adrenalin atau hormon stres keluar, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol, yang pada gilirannya menyebabkan kelaparan. Ketika Anda sedang stres, Anda tergoda untuk beralih ke makanan cepat saji, makanan berkalori tinggi atau alkohol. Stres juga bisa membuat Anda merasa lesu.
Solusinya :
Bahkan pada saat stres, Anda harus makan teratur, dan mengonsumsi makanan sehat. Orang yang stres di tempat kerja cenderung bermalas-malasan.
Makan larut malam
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalori yang sama seperti orang lain, tapi mereka makan satu atau dua jam sebelum tidur akan memiliki berat badan yang lebih banyak daripada yang makan malam lebih awal.Hal ini karena tubuh adalah menyadari bahwa Anda tidak aktif, sehingga menyimpan kalori dengan mengubahnya menjadi lemak. Tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mengubah lemak yang tersimpan menjadi energi lagi.
Solusinya :
Konsumsi makanan utama saat siang. Lalu pilih menyantap makanan dengan porsi kecil di malam hari, setidaknya tiga jam sebelum tidur. Kemampuan tubuh untuk mencerna makanan berkurang pada saat matahari terbenam.
Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang menjaga metabolisme tubuh. Hormon tiroid yang tidak seimbang akan memperlambat metabolisme. Banyak orang menemukan bahwa berat badan bertambah secara tiba-tiba. Hal ini harus segera diobati agar hormon dan berat badan Anda kembali seimbang.
Solusinya :
Gejala gangguan tiroid meliputi kelelahan, sembelit, nyeri, kulit kering, depresi. Jika Anda mengalami salah satu dari ini, segera konsultasi pada dokter.
Sindrom ovarium polikistik
Banyak wanita kelebihan berat badan menderita sindrom ovarium polikistik, atau Mereka memiliki resistensi terhadap insulin, seperti penderita diabetes, yang dalam kasus ini membuat sulit bagi mereka untuk mengubah hormon testosteron pria dalam ovarium menjadi hormon estrogen pada wanita.
Tingginya tingkat testosteron dalam tubuh akan membuat penderitanya menambah berat badan dan resistensi insulin melakukan hal yang sama karena tubuh tidak dapat memanfaatkan kalori itu.
Solusinya :
Pasien yang diobati dengan metformin (obat yang sama diberikan untuk tipe dua diabetes). Hal tersebut mengurangi resistensi insulin, yang menyebabkan ketikdakseimbangan hormon.
Mereka juga didorong untuk mempertahankan gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang dan berolahraga secara teratur. Gejala lain dari sindrom ini antara lain rambut yang tumbuh berlebihan di tubuh, menstruasi yang tidak teratur, infertilitas, rambut rontok dan jerawat.
Anda menghindari karbohidrat
Kita semua tahu bahwa Anda perlu diet seimbang untuk menjadi sehat. Tetapi banyak dari kita yang menghindari karbohidrat agar berat badan cepat turun. Namun, ketika Anda menghilangkan sesuatu dari diet Anda, tubuh mulai menginginkan hal itu. Karbohidrat berperan penting bagi tubuh untuk berubah menjadi energi.
Solusinya :
Jangan langsung memangkas karbohidrat dari menu diet Anda. Tetap konsumsi karbohidrat namun porsinya dikurangi dan diimbangi dengan asupan nutrisi lainnya.
Coba introspeksi lagi kenapa diet Anda selalu gagal. Bisa jadi salah satu alasan di atas menjadi jawabannya.