Bikin terlihat gaul, rokok shisha justru mampu sebabkan kanker
Rokok shisha tidaklah menyehatkan seperti yang Anda kira
Shisha atau yang bisa juga disebut dengan hookah merupakan gaya merokok ala negara Timur Tengah. Sebenarnya shisha sama saja seperti Anda merokok. Namun kandungan bahan-bahan di dalam shisha tidaklah seberat rokok. Malahan shisha mengandung berbagai macam rasa yang membuat aktivitas sosial ini terasa makin menyenangkan.
Banyak orang pula yang berpendapat bahwa shisha sama sekali tidak membahayakan kesehatan Anda. Sebab Anda hanya menghirup uap hasil dari pemanasan air di dalam shisha.
Namun, benarkah shisha tak berbahaya untuk kesehatan? Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah fakta di balik shisha.
- Siapa bilang bahwa shisha tidak mengandung nikotin dan tidak dapat menyebabkan kecanduan? Sebab nyatanya nikotin masih ada di dalam shisha. Dan Anda pun bisa kecanduan karenanya.
- Dalam alat shisha, dimasukkan arang untuk memanaskan air sehingga uapnya bisa Anda hisap. Namun hal ini mampu membahayakan kesehatan Anda sebab arang mengandung bahan kimia berbahaya seperti karbon monoksida.
- Tahukah Anda bahwa jika Anda merokok shisha selama satu sama dengan Anda merokok sekitar 5-7 batang rokok.
- Asap shisha sangat tinggi akan nikel, timah, karbon monoksida, tar, dan arsen di dalamnya. Dan tidak perlu dijelaskan lagi bahwa bahan kimia ini mampu membahayakan kesehatan Anda.
- Anda tahu cara menghisap shisha bukan? Ya, satu alat ini dihisap beramai-ramai yang tentu saja dapat mempercepat penyebaran infeksi atau virus.
- Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kandungan nikotin di dalam para perokok shisha 68 lebih tinggi dibandingkan dengan perokok biasa. Dan hal ini jelas-jelas sangat membahayakan.
- Kebanyakan dari Anda berpikir bahwa hookah tidak akan membahayakan kesehatan sebab zat tembakau akan disaring melakui air di dalam shisha. Namun tetap saja proses ini tidaklah baik SSuntuk kesehatan dan masih mungkin dapat menyebabkan kanker.
Shisha begitu terkenal di Indonesia sebagai alat untuk memperluas jaringan sosialisasi. Namun nyatanya shisha tetap saja mampu membahayakan kesehatan Anda. Jadi, Anda masih mau meneruskan kebiasaan ini?
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Apa yang ditemukan dalam sebuah penelitian tentang bumbu dapur yang bisa mencegah mati muda? Sebuah penelitian baru menemukan sebuah fakta mengejutkan. Ada satu bumbu dapur yang bisa mencegah risiko mati muda.Dalam temuan penelitian baru tersebut menyatakan, menggunakan lebih sedikit garam dalam makanan manfaatnya luar biasa.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.