Bisakah Konsumsi Kolang-Kaling Bermanfaat untuk Sehatkan Sendi?
Salah satu mitos yang dipercaya oleh banyak orang terkait kesehatan sendi adalah bahwa kolang-kaling bisa jadi makanan yang menjaga kesehatan.
Salah satu mitos yang dipercaya oleh banyak orang terkait kesehatan sendi adalah bahwa kolang-kaling bisa jadi makanan yang menjaga kesehatan.
-
Dari mana asal kolang-kaling? Kolang-kaling, yang berasal dari buah tanaman aren (Arenga pinnata), adalah buah yang dikenal karena teksturnya yang kenyal dan warna yang khas.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Mengapa beberapa sendang di Sendangmulyo mengering? Namun beberapa sendang di Kelurahan Sendangmulyo sudah mengering karena tertimbun oleh perumahan dan penggunaan sumur artesis.
-
Bagaimana Senandung Jolo diiringi? Dalam setiap pertunjukan Senandung Jolo, syair-syair pantun yang dinyanyikan pun saling berbalas serta diiringi dengan alat musik.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Kenapa Senandung Jolo penting? Tradisi tutur sastra ini juga menjadi media pengetahuan budaya bagi masyarakat lokal hingga luar daerah.
Bisakah Konsumsi Kolang-Kaling Bermanfaat untuk Sehatkan Sendi?
Kesehatan sendi adalah topik penting yang sering menjadi perhatian banyak orang, terutama dengan bertambahnya usia. Namun, apakah benar konsumsi kolang-kaling dapat membantu menyehatkan sendi? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita akan melihat pandangan dari seorang ahli serta pentingnya aktivitas fisik dan gaya hidup sehat dalam menjaga kesehatan sendi.
Dr. Kiki Novito, dokter spesialis orthopedi dan traumatologi dari Rumah Sakit Medistra Jakarta, menyatakan bahwa kesehatan sendi lebih berkaitan erat dengan aktivitas fisik dan gaya hidup yang aktif daripada asupan makanan tertentu.
"Sayangnya, dari segi makanan tidak ada kaitan langsung, jadi yang penting adalah jaga berat badan," jelas Dr. Kiki. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa genetik juga memainkan peran penting dalam kesehatan sendi, tidak hanya faktor berat badan.
- Makanan Pendamping saat Konsumsi Daging Agar Lebih Sehat, Cegah Lonjakan Kolesterol
- 6 Makanan yang Dilarang Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi, Daging hingga Gorengan
- Kenali Manfaat Mengunyah Makanan 32 Kali, Cegah Masalah Kesehatan dan Sesuai Tuntutan Agama
- Makan Cokelat Ternyata Bisa Berujung Mematikan, Ketahui Batas Aman Konsumsinya
Dr. Kiki juga mengomentari anggapan masyarakat tentang konsumsi kolang-kaling yang dipercaya dapat menyehatkan sendi karena warnanya yang putih dan mirip tulang rawan.
“Ada yang bilang makan kolang-kaling bagus untuk sendi, karena kolang-kaling warnanya putih, mirip tulang rawan. Saya pernah mencari literatur ilmiahnya dan untuk mendapatkan kolagen, kamu harus makan tiga kilo kolang-kaling sehari, siapa yang sanggup?” papar Dr. Kiki.
Menurutnya, penelitian tentang manfaat kolagen dari kolang-kaling masih berlangsung dan belum ada bukti pasti mengenai efeknya. “Sekarang ada kolagen dan segala macam itu masih riset, apakah ada efek atau tidak kita belum tahu secara pasti,” tambah Dr. Kiki.
Pentingnya Aktivitas Fisik dalam Menjaga Kesehatan Sendi
Alih-alih fokus pada makanan tertentu seperti kolang-kaling, Dr. Kiki lebih menyarankan masyarakat untuk aktif bergerak dalam menjaga kesehatan sendi.
“Mesti aktif, lakukan gerakan-gerakan atau aktivitas yang menguatkan otot-otot sendi, harus banyak menggerakkan sendinya karena sendi itu makannya enggak bisa dari darah tapi dari cairan sendi,” jelasnya. Aktivitas fisik yang baik untuk sendi meliputi jalan kaki, jogging, bersepeda, dan latihan beban di gym.
Menurut Dr. Kiki, dengan bergerak aktif, cairan sendi dapat merata sehingga membantu menjaga kesehatan sendi. Aktivitas fisik juga dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar sendi, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko cedera dan penyakit sendi.
Masalah Sendi Tidak Hanya Dialami Lansia
Selain itu, Dr. Kiki menegaskan bahwa masalah sendi tidak hanya menyerang orang tua. "Masalah sendi dan lutut juga bisa dialami anak muda," ujarnya.
Hal ini bisa disebabkan oleh kecelakaan yang merusak sendi, infeksi lutut yang tidak tertangani dengan baik, atau penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sendi.
Teknologi Modern dalam Penanganan Masalah Sendi
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Kiki juga memperkenalkan teknologi baru dalam operasi penggantian sendi, yakni VELYS Robotic-Assisted Solution. Teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia dan dapat membantu operasi penggantian sendi menjadi lebih cepat dan presisi.
"Alat robotik ini adalah asisten robot yang bisa membantu operasi ini," kata Dr. Kiki.
Menurut Monica S. Lembong, Presiden Direktur Rumah Sakit Medistra, teknologi ini meningkatkan efisiensi prosedur bedah, presisi, dan mempercepat pemulihan pasien pasca operasi.
“Inovasi ini akan meningkatkan efisiensi prosedur bedah, akan lebih cepat, tanpa CT Scan, presisi yang lebih baik,” ujarnya. Hal ini berarti kualitas hidup pasien dapat meningkat dengan gerakan sendi yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat.