Cedera Serius pada Orang Tua Bisa Buat Jam Tidur Anak Berubah
Anak-anak bakal mengalami peningkatan risiko dari masalah tidur ketika orang tua mengalami cedera serius. Hal ini terutama terjadi ketika orang tua mengalami cedera pada otak serta post-traumatic stress disorder (PTSD) berdasar sebuah penelitian terbaru.
Sakitnya anak selalu menjadi penyebab sakit pada orang tua. Namun bagaimana jika yang terjadi adalah orang tua yang sakit? Sebuah penelitian mengungkap bahwa dampak yang ditimbulkan juga cukup terasa pada anak.
Dilansir dari Health24, anak-anak mengalami peningkatan risiko dari masalah tidur ketika orang tua mengalami cedera serius. Hal ini terutama terjadi ketika orang tua mengalami cedera pada otak serta post-traumatic stress disorder (PTSD) berdasar sebuah penelitian terbaru.
-
Bagaimana bayi bisa mengalami kejang saat tidur? "Bayi memiliki sistem saraf yang tidak matang, dan gerakan mereka bahkan lebih tidak terkoordinasi selama tidur daripada saat mereka bangun. Gerakan gemetar ini tidak jauh berbeda dengan yang kita alami sebagai orang dewasa saat kita merem melek," terang Michael Zimbric, M.D., ahli saraf anak di Rumah Sakit Anak Rady di San Diego.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang sering tidur larut malam? Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kebiasaan anak tidur larut malam:Menerapkan kedisiplinan anak sejak dini. Anda dapat menetapkan jadwal tidur yang konsisten untuk anak dan mengajaknya untuk mematuhinya. Jika anak melanggar jadwal, berikan konsekuensi yang sesuai, seperti mengurangi waktu bermain atau menonton televisi.
-
Kenapa perut terasa sakit saat bangun tidur? Rasa sakit berupa mulas untuk buang air besar di pagi hari sebenarnya adalah hal normal. Kondisi perut bergemuruh juga normal karena pagi hari merupakan waktu saat perut kosong dan sarapan sehingga kerap muncul rasa kembung dan mual di pagi hari.
-
Apa saja penyebab utama insomnia pada anak? Penyebab insomnia pada anak bisa beragam, mulai dari faktor psikologis hingga faktor lingkungan.
-
Bagaimana cara mengatasi anak yang sering berkeringat saat tidur? Meskipun berkeringat saat tidur adalah hal umum, ada beberapa cara untuk membantu anak nyaman dan mengurangi keringat berlebih. 1. Pakaian Tidur yang NyamanPilih pakaian tidur yang sesuai dengan suhu ruangan, hindari yang terlalu tebal agar anak tidak merasa panas. 3. Ventilasi KamarPastikan ada ventilasi yang cukup di kamar tidur, seperti membuka jendela atau menggunakan kipas angin, untuk sirkulasi udara yang baik. 4. Selimut yang SesuaiGunakan selimut yang sesuai dengan suhu ruangan dan musim. Jika cuaca panas, bisa tidak menggunakan selimut atau menggunakan yang tipis. 5. Hindari Aktivitas Fisik Intens Sebelum TidurUpayakan agar anak tidak melakukan aktivitas fisik yang terlalu intens menjelang tidur untuk mengurangi suhu tubuh.6. Minum Cukup AirPastikan anak minum cukup air sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi yang dapat meningkatkan keringat.7. Hindari Makanan dan Minuman MerangsangHindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi sebelum tidur, karena dapat meningkatkan aktivitas dan berkeringat. 8. Kendalikan Kecemasan atau Ketakutan Jika anak sering mengalami kecemasan atau mimpi buruk, bicaralah dengannya untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan.
-
Kapan anak cacingan lebih mudah tidur? Yup, karena sensasi gatal yang ditimbulkan, anak akan menjadi lebih sulit untuk tidur di malam hari dan kelelahan di siang hari. Itulah mengapa, buah hati yang terkena cacingan biasanya lebih mudah lemas dan lelah ketimbang anak-anak di usianya.
Peneliti menggunakan data dari sistem kesehatan militer Amerikat Serikat untuk menghasilkan kesimpulan ini. Data didapat dari 485.000 anak dengan lebih dari 272.000 orang tua yang mengalami cedera serius pada kehidupan sehari-hari atau peperangan.
Cedera yang paling banyak dialami oleh para orang tua tersebut adalah cedera otak atau luka dari peperangan. Anak-anak yang diteliti memiliki usia hingga 18 tahun dengan usia rata-rata 7 tahun.
Secara umum, anak-anak mengalami gangguan tidur sebanyak 17 persen setelah orang tua mereka mengalami cedera. Remaja yang orang tuanya mengalami cedera juga 37 persen lebih mungkin untuk berkonsultasi ke spesialis tidur.
Banyak remaja yang mengalami masalah tidur karena perubahan dalam jam tubuh mereka yang disebabkan oleh pubertas. Peneliti dan dokter di Walter Reed National Military Medical Center, Bethesda, Maryland, dr Saira Ahmer juga menyebut masalah di sekolah sebagai salah satu penyebabnya.
Anak-anak yang kedua orang tuanya mengalami cedera otak dan PTSD memiliki peluang 48 persen lebih tinggi untuk berkonsultasi dengan pakar tidur. Hal ini menjelaskan bahwa ketika orang tua mengalami cedera yang serius, hal ini dapat berpengaruh rutinitas sehari-hari anak mereka.
Baca juga:
Tidur berlebihan sama tak sehatnya dengan kurang tidur
Menkes ingatkan waktu tidur, jangan bergadang terus nonton Piala Dunia
Anda insomnia? Pakai cara ini, semenit langsung nyenyak!
Wajib tahu! 7 Efek buruk kurang tidur bagi organ tubuhmu
6 Alasan kenapa kamu sering terbangun saat sedang tidur nyenyak