Dari Takut Ketinggian Hingga Hewan, Berikut Jenis Fobia Paling Umum di Dunia
Mengupas jenis-jenis fobia paling umum di dunia, dari ketakutan terhadap situasi sosial sampai ketinggian!
Orang yang mengalami fobia sering kali merasa cemas berlebihan atau bahkan panik hanya dengan memikirkan pemicu fobia mereka. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, ketakutan yang tidak terkendali, tidak masuk akal, dan terus-menerus terhadap suatu hal, keadaan, atau tindakan tertentu dikenal sebagai fobia. Seseorang yang mempunyai fobia akan melakukan apa saja untuk menghindari sumber ketakutan yang sangat membebani ini. Panic attack adalah salah satu reaksi yang mungkin terjadi. Ini adalah teror singkat dan tajam yang berlangsung selama beberapa menit. Hal ini bisa terjadi bahkan ketika tidak ada ancaman.
Fobia biasanya berkembang selama masa kanak-kanak atau remaja dan bisa terus berlangsung hingga dewasa jika tidak ditangani. Penelitian dalam jurnal Clinical Psychology Review menunjukkan bahwa fobia dapat berkembang akibat kombinasi faktor genetik, pengalaman traumatis, atau kondisi lingkungan tertentu.
-
Kenapa fobia bisa membuat seseorang menghindari situasi atau tempat tertentu? Fobia pada umumnya sangat mengganggu kehidupan penderitanya, bahkan fobia dapat menyebabkan seseorang tersebut menghindari situasi atau tempat tertentu, yang tentunya hal tersebut dapat menghambat aktivitas sehari-harinya.
-
Apa saja jenis-jenis fobia aneh yang dialami manusia? Berikut adalah beberapa fobia yang mungkin Anda anggap aneh dan belum pernah Anda dengar sebelumnya, beserta ciri khas yang menarik.
-
Kapan rasa takut bisa berubah menjadi fobia? Namun, ada saat-saat di mana perasaan takut dapat berkembang menjadi lebih dari sekadar reaksi alami dan ini merupakan sebuah kondisi yang disebut sebagai fobia.
-
Apa perbedaan utama antara rasa takut dan fobia? Perasaan takut adalah emosi yang umumnya dialami oleh semua orang dalam beberapa tahap kehidupan mereka. Namun, ada saat-saat di mana perasaan takut dapat berkembang menjadi lebih dari sekadar reaksi alami dan ini merupakan sebuah kondisi yang disebut sebagai fobia.
-
Bagaimana seseorang dengan fobia bisa mengatasi ketakutan mereka? Terapi kognitif perilaku dan terapi lainnya dapat membantu seseorang mengatasi fobia dan mengembalikan kontrol atas kehidupan mereka.
-
Mengapa penting untuk memahami perbedaan antara rasa takut dan fobia? Memahami perbedaan antara fobia dan rasa takut penting karena memiliki dampak besar pada kondisi mental dan emosional seseorang.
Ketika seseorang mengidap fobia, seringkali mereka akan membentuk kehidupannya untuk menghindari apa yang mereka anggap berbahaya. Ancaman yang dibayangkan jauh lebih besar dibandingkan ancaman nyata yang disebabkan oleh teror. Fobia dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, dan dalam beberapa kasus, dapat mengganggu aktivitas sosial, pekerjaan, atau bahkan kesehatan mental seseorang. Artikel ini akan membahas beberapa jenis fobia paling umum yang dialami oleh individu di seluruh dunia berdasarkan penelitian ilmiah dan studi psikologi.
Tiga Jenis Fobia
Mengutip dari Medical News Today, fobia dikategorikan dalam tiga kelompok utama, yaitu:
Fobia Spesifik
Fobia yang spesifik, atau "sederhana", adalah fobia yang berhubungan dengan hal atau keadaan tertentu. Fobia spesifik dikategorikan oleh Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) ke dalam kategori berikut:J
- Jenis hewan: Anjing, ular, dan laba-laba adalah beberapa contohnya.
- Jenis lingkungan alam: Badai, air, dan ketinggian adalah beberapa contohnya.
- Jenis darah, suntikan, dan cedera (BII): Prosedur medis invasif, darah, dan jarum suntik adalah beberapa contohnya.
- Tipe situasional: Ketakutan terhadap ruang tertutup dan pesawat terbang adalah dua contohnya.
Umum bagi orang untuk mendapatkan fobia tertentu ketika mereka masih muda. Mereka mungkin menyadari bahwa seiring bertambahnya usia, intensitas fobia mereka akan berkurang, namun hal ini tidak selalu terjadi.
Fobia Sosial
Gangguan kecemasan sosial, juga disebut fobia sosial, adalah ketakutan jangka panjang dan berlebihan terhadap situasi sosial. Ini adalah masalah umum yang biasanya dimulai pada masa remaja. Ini bisa sangat menyusahkan dan berdampak besar pada hidup Anda. Merasa gugup dalam beberapa situasi sosial adalah hal yang wajar. Misalnya, pergi berkencan atau memberikan presentasi dapat menyebabkan perasaan berdebar-debar di hati Anda. Namun pada gangguan kecemasan sosial, disebut juga fobia sosial, interaksi sehari-hari menyebabkan kecemasan, kesadaran diri, dan rasa malu yang signifikan karena takut diawasi atau dinilai negatif oleh orang lain. Bagi sebagian orang, hal ini menjadi lebih baik seiring bertambahnya usia. Namun bagi banyak orang, penyakit ini tidak akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Agorafobia
Ketakutan berada di tempat ramai atau tempat umum tanpa jalan keluar dikenal dengan istilah agorafobia. Anda mungkin takut dengan keadaan yang sedang atau akan segera terjadi. Contohnya seperti takut mengantri, berada di tengah keramaian, naik angkutan umum, atau berada di tempat terbuka. Ketakutan tidak bisa mendapatkan pertolongan jika rasa cemasnya berlebihan itulah yang menyebabkan agorafobia.
Agorafobia sering kali mengakibatkan sulitnya merasa aman di tempat umum mana pun, terutama di tempat yang ramai atau di lokasi yang tidak dikenal. Anda mungkin merasa membutuhkan pendamping, seperti anggota keluarga atau teman, untuk pergi bersama Anda ke tempat umum. Dalam kasus yang parah, penderita agorafobia mengurung diri di rumah karena takut meninggalkan tempat amannya. Karena fobia sosial dan agorafobia lebih sulit diatasi, kemungkinan besar akan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang.
Jenis-Jenis Fobia yang Paling Umum
Berikut adalah beberapa jenis fobia yang paling umum dialami oleh individu di seluruh dunia menurut Medical News Today:
Fobia Ruang Tertutup (Claustrophobia)
Claustrophobia adalah ketakutan berlebihan terhadap ruang sempit atau tertutup, seperti lift, terowongan, atau bahkan ruangan yang terkunci. Orang dengan claustrophobia sering kali merasa terjebak dan panik ketika berada di ruang terbatas. Menurut penelitian yang dilaksanakan oleh Christy Vadakkan dan Waquar Siddiqui pada tahun 2023, claustrophobia dapat mempengaruhi sekitar 12,5% populasi dan mayoritas dari mereka adalah perempuan. Orang-orang yang menderita Claustrofobia takut terhadap apa yang mungkin terjadi di lingkungan tertutup dibandingkan ruang tertutup itu sendiri.
Berada di tempat yang tertutup atau sempit menimbulkan kecemasan pada penderita claustrophobia. Fobia ini dapat menyebabkan orang kesulitan bernapas dan fokus. Bahkan hanya dengan memikirkan kemungkinan berada di area sempit akan membuat Anda merasa gelisah. Merujuk dari Cleveland Clinic, ketakutan ini sering kali disebabkan oleh pengalaman traumatis di masa lalu, seperti terjebak di ruang kecil atau mengalami panic attack di tempat sempit. Terapi kognitif perilaku dan teknik desensitisasi bertahap sering kali digunakan untuk mengatasi claustrophobia.
Fobia Ketinggian (Acrophobia)
Acrophobia, atau ketakutan berlebihan terhadap ketinggian, adalah salah satu jenis fobia spesifik yang paling umum. Penelitian dari British Journal of Psychology menyebutkan bahwa sekitar 5% dari populasi mengalami acrophobia pada tingkat yang cukup signifikan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Setiap orang memiliki tingkat kecemasan alami terhadap ketinggian, dan kebanyakan orang menjadi ekstra hati-hati ketika berada pada ketinggian yang signifikan. Kebanyakan orang mengalami rasa cemas atau gemetar saat melihat ke bawah dari ketinggian, seperti jembatan. Namun ketika dihadapkan pada ketinggian, bahkan dalam aktivitas sehari-hari seperti memarkir mobil di garasi bertingkat, berdiri dekat balkon, atau menaiki tangga, penderita acrophobia mengalami kepanikan yang ekstrim dan tidak masuk akal
Evolution and Human Behavior, membahas bagaimana ketakutan terhadap ketinggian, atau acrophobia, dianggap sebagai salah satu contoh dari adaptasi evolusi yang bertujuan untuk melindungi manusia dari bahaya jatuh, yang secara historis dapat berakibat fatal. Mekanisme ketakutan ini diyakini berasal dari kebutuhan manusia purba untuk menghindari situasi yang berpotensi mengancam keselamatan mereka. Ketakutan terhadap ketinggian secara evolusioner adalah adaptasi yang penting untuk menghindari jatuh, yang bisa berakibat fatal.
Fobia Terhadap Binatang Tertentu (Zoophobia)
Fobia terhadap binatang disebut zoofobia. Fobia ini biasanya terfokus pada jenis hewan tertentu. Di sisi lain, seorang zoofobia mungkin juga takut pada salah satu atau semua spesies hewan. Zoophobia termasuk dalam kategori fobia spesifik. Fobia spesifik merupakan sesuatu yang umum terjadi. Institut Kesehatan Mental Nasional (NIMH) memperkirakan 12,5 persen orang dewasa Amerika akan menderita fobia tertentu pada suatu saat dalam hidup mereka.
Salah satu kategori fobia spesifik yang paling umum adalah fobia binatang. Pada tahun 2018, Beyon Miloyan, O Joseph Bienvenu, dan William W. Eaton melakukan tiga survei yang cukup besar untuk mengevaluasi fobia. Hasilnya menunjukkan bahwa zoophobia merupakan salah satu fobia yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat.
Fobia adalah kondisi yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang secara signifikan, terutama jika fobia tersebut mengganggu aktivitas sosial, pekerjaan, atau kesehatan mental. Dari fobia spesifik seperti claustrophobia dan acrophobia hingga fobia sosial dan agorafobia, setiap jenis fobia memiliki dampak yang berbeda pada kehidupan penderitanya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa faktor genetik, pengalaman traumatis, dan kondisi lingkungan dapat memicu berkembangnya fobia, dan jika tidak ditangani, fobia dapat menjadi hambatan yang berat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Meskipun fobia sering kali membuat penderitanya menghindari situasi atau objek yang menimbulkan ketakutan, tetapi dengan bantuan profesional, penderita fobia dapat belajar untuk mengatasi dan mengurangi intensitas kecemasan mereka terhadap objek atau situasi yang mereka anggap menakutkan.