Dibanding pria, wanita lebih mudah kecanduan ganja
Hormon inilah yang membuat wanita lebih mudah kecanduan ganja dibanding pria
Wanita lebih mudah untuk menderita kecanduan ganja dan terkena dampak negatif lain dari kebiasaan buruk ini dibandingkan dengan pria. Demikian bunyi penelitian terbaru yang dilansir dari dailymail.co.uk.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini didasarkan pada penelitian yang melibatkan tikus betina dan tikus jantan dalam meneliti efek tetrahydrocannabinol yang menjadi bahan aktif di dalam ganja. Hasilnya tikus betina setidaknya 30% lebih sensitif dibandingkan dengan tikus jantan terhadap zat ini.
"Tingginya hormon estrogen di dalam tubuh wanita dibandingkan dengan tubuh pria berperan besar dalam hal ini. Jika hormon estrogen yang sedang melonjak saat masa ovulasi terkena zat ini, maka bisa menyebabkan wanita menjadi lebih panik, bingung, dan cemas sehingga mereka semakin tidak bisa melepaskan diri dari ketergantungan zat tetrahydrocannabinol ini," kata pemimpin penelitian ini Professor Rebecca Craft dari Washington State University.
Di sisi lain penelitian ini juga menemukan bahwa walaupun ganja bisa menyebabkan wanita kecanduan, namun efek dari ganja sendiri tidak dapat mempengaruhi siklus reproduksi wanita.
Baca juga:
Rokok dengan kadar nikotin rendah atau tinggi sama-sama berbahaya
Sering kerja lembur bikin jadi perokok berat?
Perokok berisiko tinggi untuk bunuh diri!
-
Kenapa merokok bisa bahaya bagi kesehatan? Kandungan berbahaya dalam rokok dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai penyakit serius.
-
Apa saja bahaya kerja lembur bagi kesehatan? Bahaya Kerja Lembur Dampak kerja lembur bagi kesehatan dapat memberikan konsekuensi negatif yang serius. Berikut adalah beberapa dampaknya:1. Penyakit jantung: Orang yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung. Jam kerja yang panjang, stres, dan kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, memicu inflamasi, dan menyebabkan gangguan irama jantung. 2. Insomnia: Kerja lembur sering mengganggu pola tidur normal. Kurang tidur dapat menyebabkan insomnia. Kurang tidur secara teratur mengganggu kualitas hidup, meningkatkan risiko kecelakaan, dan mempengaruhi fungsi kognitif.3. Depresi: Jam kerja yang panjang dan rutinitas yang monoton dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Stres yang berkepanjangan dan kurangnya waktu untuk aktivitas sosial serta perawatan diri dapat mempengaruhi kesehatan mental. 4. Kecelakaan kerja: Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.5. Diabetes tipe 2: Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 meningkat pada orang-orang yang bekerja lembur. Pola makan yang tidak teratur, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stres dapat memicu resistensi insulin dan peningkatan gula darah. 6. Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kerja lembur yang berkepanjangan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara, kolorektal, dan prostat.
-
Di mana rumah sakit yang diperintahkan untuk dikosongkan berada? Pasukan penjajah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Senin di wilayah Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza selatan, Palestina, pada Senin.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.