Epilepsi membuat pasien Alzheimer lebih cepat pikun
Pasien Alzheimer dan masalah ingatan yang mengalami epilepsi diketahui lebih cepat kehilangan fungsi otak mereka.
Penderita Alzheimer atau masalah ingatan ringan yang mengalami epilepsi diketahui mengalami penurunan fungsi dan kemampuan otak lebih cepat dibanding penderita Alzheimer dan masalah ingatan yang tak mengalami epilepsi.
"Identifikasi dan perawatan yang hati-hati terhadap penderita epilepsi bisa meningkatkan keadaan otak mereka," ungkap Dr Keith Vossel dari Gladstone Institute of Neurological Disease di San Fransisco, seperti dilansir oleh US News (12/07).
-
Apa yang dimaksud dengan penyakit Alzheimer? Alzheimer adalah salah satu jenis demensia, yaitu gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
-
Siapa yang menemukan Penyakit Alzheimer? Penyakit ini dinamai berdasar nama dokter Jerman, Alois Alzheimer, yang pertama kali mendeskripsikannya pada tahun 1906.
-
Bagaimana cara mengasah otak untuk mencegah Alzheimer? Lakukan kegiatan yang memerlukan kemampuan kognitif seperti bermain musik, membaca, belajar bahasa asing, bermain catur, mengerjakan teka-teki silang, dan memecahkan kasus. Kegiatan ini membantu mempertahankan kemampuan kognitif dan mengurangi risiko Alzheimer.
-
Bagaimana Alzheimer mengidentifikasi penyakit ini? Dalam laporannya, Alzheimer menyatakan bahwa ia telah mengidentifikasi 'penyakit luar biasa pada korteks serebral', yang menyerang seorang wanita bernama Auguste D. Penyakit tersebut telah menyebabkan gejala kehilangan ingatan, disorientasi, dan halusinasi hingga kematian Auguste, di usia lima puluh tahun.
-
Siapa yang berisiko terkena penyakit Alzheimer? Meskipun tidak semua penyebab penyakit Alzheimer diketahui, para ahli mengetahui bahwa sebagian kecil terkait dengan mutasi tiga gen, yang dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
-
Siapa saja yang bisa terkena penyakit Alzheimer? Meskipun penyakit ini memang umum terjadi pada individu berusia di atas 65 tahun, terdapat juga kasus Alzheimer dini yang menyerang orang-orang berusia antara 30 hingga 60 tahun.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengevaluasi data dari 54 pasien dan menemukan bahwa orang yang memiliki masalah ingatan ringan dan epilepsi menunjukkan penurunan kemampuan mental yang lebih awal sekitar tujuh tahun dibandingkan penderita masalah ingatan yang tak mengalami epilepsi. Penelitian ini dilaksanakan pada partisipan yang berusia 64 - 71 tahun.
Sementara itu, pasien Alzheimer yang mengalami epilepsi diketahui mengalami penurunan fungsi otak dan ingatan lima tahun lebih cepat dibanding pasien Alzheimer yang tidak mengalami epilepsi. Pasien yang mengalami epilepsi diketahui mengalami penurunan ingatan yang lebih cepat dan parah dibanding mereka yang tidak mengalami epilepsi.
Peneliti menulis bahwa epilepsi yang terjadi pada penderita Alzheimer dan masalah ingatan perlu mendapatkan perhatian yang cukup karena efeknya yang besar pada pasien. Tak hanya itu, epilepsi terkadang tak banyak diperhatikan dan tak dirawat dengan baik.
(mdk/kun)